Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ringkasan Mengenai Film Dark Waters (2019)

14 Agustus 2023   22:12 Diperbarui: 14 Agustus 2023   22:13 2666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini memperkenalkan kita kepada seorang karyawan DuPont yang menjadi whistleblower dan memainkan peran penting dalam mengungkap praktik tidak etis perusahaan. Ini menyoroti pentingnya undang-undang perlindungan whistleblower, seperti Sarbanes-Oxley Act, yang melindungi individu yang mengekspos kesalahan perusahaan dari pembalasan. Pelapor memainkan peran penting dalam mengungkap kebenaran tersembunyi dan meminta pertanggungjawaban perusahaan atas Tindakan negatif mereka. Dark Waters menggarisbawahi masalah pengaruh perusahaan terhadap regulator dan politik. Kekuatan dan pengaruh DuPont yang sangat besar menghambat pengungkapan praktik-praktik berbahayanya selama bertahun-tahun. Aspek ini menimbulkan kekhawatiran tentang teknik lobi perusahaan, penerapan peraturan, dan perlunya peraturan yang lebih kuat untuk mencegah pengaruh perusahaan yang tidak semestinya.

Hubungannya dengan Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan

Film ini menekankan pentingnya praktik tata kelola perusahaan yang kuat untuk memastikan pengambilan keputusan etis dan akuntabilitas dalam perusahaan. Kurangnya tata kelola perusahaan yang tepat dari DuPont memungkinkan perilaku tidak etis untuk beroperasi, yang menyebabkan konsekuensi berat bagi masyarakat dan lingkungan. Kebutuhan akan pengawasan independen, pedoman etika, dan transparansi dalam pengambilan keputusan terbukti dalam Dark Waters. Kontaminasi PFOA berfungsi sebagai pengingat nyata akan pentingnya manajemen risiko di dunia usaha. Kegagalan DuPont untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan bahan kimia mengakibatkan kerusakan lingkungan yang luas dan banyak masyarakat terdampak. Praktik manajemen risiko yang efektif sangat penting bagi perusahaan untuk menghindari konsekuensi pencemaran lingkungan dan melindungi kepentingan masyarakat luas. Film ini mengekspos potensi ketidakpatuhan DuPont terhadap peraturan lingkungan hidup.

Dark Waters menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan peraturan untuk mencegah risiko hukum dan reputasi. Kerangka kerja GRC membantu perusahaan dalam mengembangkan dan menerapkan strategi kepatuhan untuk memastikan operasi mereka selaras dengan hukum dan standar industri yang berlaku. Dark Waters menggambarkan dampak parah dari kegiatan perusahaan terhadap masyarakat setempat. Konsep CSR semakin menonjol, menekankan bahwa bisnis harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka. Pendekatan CSR yang kuat menumbuhkan hubungan positif dengan masyarakat luas dan membantu bisnis membangun reputasi yang berkelanjutan. Dark Waters lebih dari sekadar film hukum yang mencekam. Film ini sebagai eksplorasi pemikiran hukum bisnis dan prinsip-prinsip GRC. Melalui kacamata hukum lingkungan hidup, film ini menyoroti implikasi hukum dari kesalahan perusahaan, pentingnya gugatan class action, dan nilai perlindungan whistleblower. Dalam konteks GRC, Dark Waters menggarisbawahi pentingnya tata kelola perusahaan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Kesimpulannya, film ini sebagai pengingat di dunia nyata akan konsekuensi luas dari praktik perusahaan yang tidak etis dan peran penting yang dimainkan individu di dalam perusahaan, profesionalitas hukum, serta kerangka kerja hukum bisnis dan GRC dalam mencari keadilan dan meminta pertanggungjawaban perusahaan. Dark Waters berdiri sebagai seruan kuat untuk perilaku yang etis, transparansi dan kepatuhan di dunia usaha, serta tata kelola perusahaan yang kuat dan bertanggung jawab, mendesak bisnis untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat dan masalah lingkungan hidup daripada keuntungan jangka pendek.

 

Daftar Pustaka

Environmental Protection Agency. Diambil kembali dari Environmental Protection Agency (EPA) - Official website: www.epa.gov

Environmental Protection Agency. Clean Water Act (CWA). Diambil kembali dari Environmental Protection Agency (EPA): www.epa.gov/laws-regulations/summary-clean-water-act

Environmental Protection Agency. The Resource Conservation and Recovery Act (RCRA). Diambil kembali dari Environmental Protection Agency (EPA): www.epa.gov/rcra/resource-conservation-and-recovery-act-rcra

GRC Institute. Governance, Risk, and Compliance Resources. Diambil kembali dari GRC Institute: www.thegrcinstitute.org/resources

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun