Mohon tunggu...
Mohamad Mahrus Ali
Mohamad Mahrus Ali Mohon Tunggu... -

Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asrama Membunuhmu(?)

1 Oktober 2018   14:48 Diperbarui: 1 Oktober 2018   17:16 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.49:13)"

Ber-asrama- bukan tentang hidup bersama saja, namun lebih dari itu diajarkan untuk bisa menerima semua perbedaan apa adanya.

Ber-asrama- bukan tentang kegiatan-kegiatan padat yang ada didalamnya saja, namun lebih dari itu mengajarkan untuk bisa membagi waktu yang ada.

Ber-asrama- bukan tentang tumpukan tugas-tugas akibat kelelahan mengikuti kegiatan asrama saja, namun lebih dari itu diajarkan bagaimana mengikuti sistem dengan baik, sehingga dapat melalukan apapun dengan terencana dan baik.]

Bagi kita yang pernah hidup di asrama, sudah pasti akrab dengan jam malam, kegiatan harian, tugas bulanan, hingga tugas angkatan yang mana itu semua kembali manfaatnya untuk kita semua. Lalu apakah kita betah di asrama? Iya atau tidak itu kembali kepada pilihan masing-masing. 

Namun, yang harus diambil dari kehidupan di asrama adalah bagaimana kita mengatur waktu, mengatur rencana hari demi hari atau bahkan jam demi jam kita atur sedemikian rupa sehingga apapun tugas dan amanah yang kita ambil dapat terlaksana dengan baik. 

Ada tiga hal yang harus kita miliki untuk dapat hidup di asrama dengan baik, atau pun tiga hal ini bisa dijadikan pedoman untuk mempunyai kehidupan yang lebih setelah keluar dari asrama, yaitu: Respect to People, Respect to Time, dan Respect to System.

  • Respet to People

Sesuai dengan penggalan ayat suci Al-Quran pada awal tulisan ini, Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang berbeda-beda. Baik berbeda dalam bentuk fisik tubuhnya, sifatnya, maupun jalan hidupnya. Maka dari itu dengan perbedaan yang ada, Allah memerintahkan kita untuk saling mengenal satu sama lain. 

Karena pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lainnya. Kita bisa makan dengan tangan kanan menggunakan sendok dan garpu karena siapa? Karena kedua orang tua kita yang sejak kita kecil melatih tangan kita untuk bisa melakukannya dengan baik. Kita dapat menulis dan membaca karena siapa? 

Karena orang tua dan guru-guru kita saat TK dan SD dulu yang mengenalkan huruf demi huruf, kata demi kata, hingga kalimat demi kalimat, sehingga saat ini kita semua dapat membaca beratus-ratus halaman novel, text book, koran, dan lainnya. Kita mengerti tentang hal yang baik dan buruk karena siapa? Karena orang tua, guru, serta lingkungan di sekitar kita yang mana semua itu merupakan manusia yang sama dengan diri kita. 

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur untuk bisa menghargai, menghormati, dan menganggap ada setiap orang yang ada di sekitar kita. Baik menghargai tentang perbedaan pendapatnya, menghormati keputusan yang ada dan memerhatikan serta memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan bantuan fisik mapun non-fisik dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun