Mohon tunggu...
Mohamad Mahrus Ali
Mohamad Mahrus Ali Mohon Tunggu... -

Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asrama Membunuhmu(?)

1 Oktober 2018   14:48 Diperbarui: 1 Oktober 2018   17:16 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama halnya dengan kita hidup berasrama, banyak perbedaan yang ada pada penghuninya. Perbedaan tersebut bukan merupakan masalah dalam asrama, melainkan itu semua merupakan hal yang mendasari kita berada di asrama. 

Dari perbedaan tersebut kita dapat menghargai dan belajar menerima setiap perbedaan yang ada. Belajar bagaimana memberikan kritik dan saran kepada orang-orang yang berbeda dengan kita, atau belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang yang 180 derajat berbeda latar belakang sosial, pendidikan, dan ekonomi dengan kita. 

Jika seluruh umat manusia dapat melakukan itu semua, maka niscaya kehidupan di dunia ini akan indah dan damai. Keadilan akan ada disetiap penjuru dunia, karena ketika kita dapat menghargai manusia, maka dengan makhluk Allah yang lain kita pasti bisa melakukan hal yang sama. Karena manusia mempunyai akal dan hati nurani yang sebenarnya itu semua suci dan menyukai dengan hal-hal yang baik.

  • Respect to Time

1 2 3

 

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS.103:1-3)"

 

Dalam sehari terdapat 24 jam atau 3600 detik. Setiap jam dan detik yang telah berlalu tidak dapat diambil dan/atau dikembalikan lagi. Waktu terus berlalu dan sisa kontrak hidup manusia semakin berkurang. Ayat diatas menandakan bahwa betapa meruginya umat manusia yang tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beriman dan mengerjakan amal shalih.

Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia dimuka bumi adalah sebagai wakil Allah atau khalifah. Untuk menjadi itu, perlu adanya sifat atau karakter yang baik untuk menghargai waktu.

Karena seperti yang telah dijelaskan tadi, waktu tidak bisa dikembalikan dan waktu merupakan senjata paling ampuh bagi mereka yang suka melalaikan kewajiban dan amanah yang diterima,  karena waktu akan memberikan pelajaran yang berarti, yaitu penyesalan.

Di asrama yang penuh dengan keberagaman dan padatnya aktivitas penghuninya baik aktivitas asrama maupun aktivitas pribadi mengharuskan penghuni asrama untuk sangat menghargai waktu yang ada. Satu jam saja sangat berharga bagi mereka yang telah disiplin dan respect terhadap waktu.

 Misalkan, dari asrama menuju kampus membutuhkan waktu 30-90 menit dengan menggunakan bus umum maupun bus kampus karena letak asrama dan kampus yang cukup jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun