Sebelumnya telah disinggung menggapa kebanyakan umat Islam memiliki sentimen negatif pada Barat padahal sejak melemahnya Dunia Islam, Barat menjadi kekuatan baru dunia yang menguasai segala bidang hingga sekarang yang seharusnya umat Islam harus belajar darinya. Jawabanya adalah karena Barat dianggap sebagai biang kerok munculnya konflik dan krisis di Dunia Islam akibat kolonialisme dan imperialisme yang mereka lakukan.
Misalnya ketertinggalan di bidang ekonomi yang dirasakan oleh umat Islam di hampir seluruh wilayah Dunia Islam seperti Afrika, India, dan Nusantara akibat dari dibuatnya Perjanjian Tordesilas. Perjanjian yang dilakukan pada abad ke-15 ini memiliki dampak yang serius berupa keterlambatan dalam mencapai kemajuan akibat monopoli perdagangan setidaknya hingga abad ke-19 yang dilakukan oleh negara-negara Eropa seperti Inggris, Portugis, Spanyol, dan Belanda.
Negara penjajah seperti Inggris dan Prancis mendominasi imperialisme Barat di Dunia Islam pada abad ke-19 dan abad ke-20 yang dampaknya masih dirasakan hingga sekarang. Akibatnya banyak negara Muslim kontemporer terus bergulat dengan dampak penjajahan, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakstabilan politik seperti konflik yang terjadi antara Palestina-Israel atau Arab-Israel pada umumnya yang dapat kita saksikan hingga sekarang.
Selain faktor tersebut, Ahmet T. Kuru berpendapat bahwa ketertinggalan umat Islam kontemporer adalah diakibatkan kurangnya intelektual berpengaruh dan borjuis independen. Menurutnya, di era kontemporer ini hanya sedikit intelektual berpengaruh dan borjuis independen. Penyebab melemahnya dua kelas tersebut akibat dari pembatasan yang dilakukan oleh ulama yang mengurangi minat pemuda Muslim konservatif untuk berkarier di bidang intelektual dan finansial.
Misalnya, dalam bidang intelektual keagamaan ulama menentang filsafat sehingga mengurangi minat pemuda Muslim konservatif mempelajari filsafat. Ulama juga melakukan pembatasan terhadap seni dan sektor finansial sehingga mengurangi minat pemuda Muslim bekerja di sektor finansial dengan alasan bunga (riba). Padahal ayat terpanjang di dalam al-Qur`an sendiri memaparkan tentang persoalaan ekonomi dan catat-mencatat keuangan (akuntansi) yang seharusnya lewat ayat ini melahirkan akuntan-akuntan dan ahli ekonomi berpengaruh dari kalangan muslim.
itulah penjelasan singkat tentang mengapa Dunia Islam kontemporer masih mengalami keterbelakangan dan ketertinggalan di pelbagai bidang. Secara eksternal diyakini disebabkan oleh kolonialisme dan imperialisme Barat yang berlangsung selama berabad-abad. Sedangkan secara internal disebabkan oleh minat umat Islam dalam mempelajari sains yang masih rendah yang diperparah dengan penafsiran terhadap dalil agama yang konservatif dan tekstual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H