Seandainya ada seorang politikus yang mencoba hal aneh dalam pemikiran menentukan nama partai atau lambang partai dengan dasar sebagai berikut :
1. Berpeluang besar menjadi partai yang kuat
2. Berpotensi besar menjadi partai yang paling banyak pendukung
3. Menjadi partai idola semua orang, usia, dan gender
4. Menjadi partai yang selalu menang disetiap event pemilu
Maka akan muncul ke permukaan beberapa nama partai sebagai berikut :
1. Partai Golput
2. Partai Uang
3. Partai barisan sakit hati atauÂ
4. Partai segala bebas
Hal ini mungkin diambil dari realitas pada setiap pelaksanaan pesta demokrasi yang terjadi di tanah air, sehingga munculah RUMOR seandainya kalau ada partai Golput maka tentu akan menang, kenapa karena capaian masyarakat yang lebih mengambil sikap golput rata-rata menunjukan kisaran dia tas 30 % hingga mencapai 45 %, baik hasil pantauan di TPS, PPS, PPK KPUD bahkan KPU, hal ini menggelitik penulis untuk menyeliksik .... ada apa gerangan sehingga terjadi hal demikian ?
1. Kecewa dengan pemimpin yang adaÂ
2. Kecewa dengan sistem pemilihan yang dijalankan
3. Kecewa dengan oknum para politikus
4. Kecewa dengan Partai atau wadah aspirasi yang ada
Uang atau Duit 4 huruf yang memiliki magnet luar biasa dasyat bagi kehidupan manusia hingga mencuat pribahasa atau guyonan ;
1. Apapun dapat diperoleh dengan Uang
2. Apapun dapat dirubah dengan Uang
3. Apaun dapat diraih dengan Uang
4. Apapun dapat diwujudkan dengan Uang
Pengambilan keputusan atau penetuan pilhan dari setiap manusia ditentukan oleh beberapa kriteria , sebagai berikut :
1. Masuk aqal sesuai logika
2. Menguntungkan dirinya
3. Sesuai egonya
4. Sesuai dengan hatiÂ
 Suasana hati sangat dominan dan berakar kuat di dalam penentuan sikap dan pilihan maka seorang yang paling pandai membaca isi hati serta memainkan hati dialah yang akan menjadi arternatif berkawan berteman dan bersahabat.
Manusia adalah makhluk sempurna dalam arti bila dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya, baik benda-benda tak hidup, Â tumbuhan, hewan bahkan makhluk gaib, Namun ada syaratnya yang harus dimiliki dan diusahakan dengan kerja keras, bila terjadi harmonisasi antara Olah Fikir, Olah Indra, Olah Hati dan Olah Nafsu maka ia akan meraih hal tersebnut di atas, sebaliknya bila salah satu dari Fikir , Indra dan Hati mendominasi maka akan terjadi ketimpangan sehingga akan menyeret dirinya ke kedudukan paling hina dibanding makhluk lainnya. Terutama kecederungan manusia sangat kental dengan nafsunya, bila hal ini yang disentuh maka akan menggerakan setiap manusia untuk mengaminya, tapi berbeda keadaan bila manusia itu senantiasa menjaga kestabilan potensi fitrahnya.
Semoga menjadi Insfirasi walaupun secuil untuk PILKADA Jakarta ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H