Apa Itu Gempa Megathrust?
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.Â
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi gempa megathrust terjadi di Indonesia. Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Pemerintah segera melakukan mitigasi dan antisipasi karena informasi soal potensi gempa Megathrust tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Indonesia memang salah satu negara yang rawan bencana alam, sehingga kita perlu melakukan mitigasi lebih awal agar masyarakat lebih waspada dan memahami cara penanggulannya. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan dan memastikan bahwa masyarakat kita terlindungi," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).
Daniel Johan menjelaskan apa yang disampaikan BMKG soal potensi gempa megathrust di Indonesia harus menjadi perhatian serius Pemerintah. Meskipun belum diketahui kapan akan terjadi.
"Jangan sampai informasi awal yang disampaikan BMKG hanya dianggap angin lalu dan kita tidak melakukan persiapan. Apalagi banyak masyarakat yang khawatir karena informasi ini!" tuturnya.
"Meskipun ini bukan peringatan bahwa gempa megathrust akan terjadi dalam waktu dekat, namun masyarakat perlu diberikan edukasi dan sosialisasi sedini mungkin," lanjut Daniel.
Untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi, Daniel menyebut Pemerintah juga perlu meningkatkan kerja sama dan sinergi antar lembaga terkait. Di anyaranya BMKG, BNPB, Kementerian PUPR, serta pemerintah daerah.
"Ketersediaan logistik darurat, seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara harus dipastikan cukup dan dapat didistribusikan dengan cepat ke daerah yang mungkin saja terdampak," ujar Daniel.
Â
Selain tanggapan dari Aggota Komisi IV DPR Daniel Johan adapun tanggapan dari masyarakat Ibu Ratna, Guru SD: "Kami mengajarkan anak-anak tentang gempa dan cara berlindung sejak dini. Mereka perlu tahu, tapi jangan sampai trauma atau ketakutan berlebihan."
Â
Jejen Suherman, Warga daerah Pangalengan,Kabupaten bandung memberikan tanggapan perihal isu gempa Megathrust.
"Saya ga begitu tertarik dengan isu gempa .. karena itu merupakan pergeseran lempeng batuan  di dalam bumi.. kita hanya bisa prediksi .. tapi belum tentu akan terjadi" terusnya "Sekarang belum ada persiapan apapun.. kita selaku umat beragama.. hanya bisa minta perindungan tuhan"Tutur Jejen Suherman, Sabtu, (12/10/2024)
Definisi Gempa Megathrust.
Gempa megathrust merupakan gempa besar yang terjadi  di zona megathrust, yaitu zona subduksi aktif dimana lempeng tektonik samudra menekan di bawah lempeng tektinik benua. Zona megathrust ini adalah area dimna dua lempeng bertemu dan menghasilkan medan tegangan di kontak antar lempeng. Jika medan tegangan ini dilepaskan secara mendadak, maka akan terjadi gempa bumi besar. Istilahh"megathrust"berasal dari dua kata, "mega"yang berarti besar, an"thrust" yang berarti dorongan atau tekanan. Gempa ini dapat mencapai magnitudo hinggam 9,9, menjadikanya salah satu gempa paling kuat yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Zona-zona Yang Di Waspadai Oleh BMKG Terkait Gempa Megathrust.
1. Megathrust Aceh-Andaman
2. Megathrust Nias-Simeulue
3. Megathrust Jawa Barat
4. Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur
5. Megathrust Bali Dll.
BMKG terus membicarakan isu gempa megathrust agar masyarakat bersiap untuk melakukan mitigasi.BMKG mendorong berbagai langkah antisipasi dan edukasi dalam menhadapi potensi terjadinya gempa megathrust.Â
Karena gempa megathrust bisa terjadi kapan saja dan memiliki dampak yang sangat merusak, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan mitigasi bencan. Langkah-langkah mitigasi dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Berikut beberapa hala yang perlu disiapkan untuk menhadapi gempa:
1. Â Memperkuat Sturktur Bangunan dan Lingkungan Sekitar.
Persiapan fisik yang komperhensif adalah kunci untuk menghadap.riksaan stuktural secara rutin dan lakukan perbaikan pada bagian-bagian yang rentan, seperti dinding retak atau pondasi yang tidak stabil.
2. Menyiapkan Tas Siaga bencana.
Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok adalah bagian penting dari persiapan gempa megathrust.
contohnya: Makanan dan minuman,Obat-obatan, Perlengkapan kebersihan, Alat komunikasi darurat, Dokumen penting,Uang tunai
3. Membuat Rencana Evakuasi dan Titik Pertemuan.
Rencana evakuasi yang jelas sangat penting untuk keselamatan keluarga saat menghadapi gempa megathrust. Identifikasi rute evakuasi yang aman dan pastikan seluruh anggota keluarga familiar dengan jalur tersebut. Tentukan titik pertemuan yang aman di luar rumah, seperti taman atau gedung komunitas yang jauh dari potensi bahaya.Â
4. Mewaspadai Peringatan Tsunami dan Mengikuti Prosedur EvakuasiÂ
Jika Anda tinggal di daerah pesisir, waspadai peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. Pasang aplikasi peringatan tsunami di ponsel Anda untuk mendapatkan informasi terkini dan mengikuti petunjuk evakuasi dengan cepat.Â
5. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan KomunitasÂ
Kesadaran komunitas memainkan peran penting dalam kesiapsiagaan gempa megathrust. Bergabunglah dengan kelompok atau organisasi lokal yang fokus pada kesiapsiagaan bencana dan ikut serta dalam pelatihan dan simulasi bencana.
Edukasikan diri dan orang-orang di sekitar Anda mengenai tindakan yang harus diambil selama dan setelah gempa pertimbangkan juga untuk memiliki asuransi bencana untuk meringankan dampak ekonomi paska gempa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H