Nama : Mohamad Fauzan Naufal
Nim : 1405620036
Prodi : Pendidikan Sosiologi B 2020
Dalam era pandemi Covid-19, kita menyaksikan perubahan signifikan dalam cara kita mengkonsumsi budaya populer. Transformasi sosial budaya yang terjadi, terutama dalam penggunaan teknologi digital dan internet, telah membawa dampak besar terhadap bentuk konsumsi budaya populer seperti streaming konser, streaming film, dan fenomena lainnya.
Dalam situasi pandemi ini, para penggemar musik tidak lagi dapat menghadiri konser secara langsung. Namun, dengan adanya platform streaming konser, mereka dapat menikmati pertunjukan musik favorit mereka secara online dari kenyamanan rumah mereka. Hal ini memungkinkan para artis untuk tetap terhubung dengan penggemar mereka dan memberikan pengalaman konser virtual yang unik.
Demikian pula, industri film juga mengalami transformasi dalam hal konsumsi budaya populer. Dengan penutupan bioskop dan pembatasan sosial, platform streaming film menjadi alternatif utama bagi penonton untuk menikmati film-film terbaru dari rumah mereka. Penggunaan layanan seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video telah meningkat secara signifikan selama pandemi ini, memberikan akses mudah dan fleksibilitas dalam menonton film favorit tanpa harus pergi ke bioskop.
Selain itu, fenomena lain yang muncul adalah streaming konten hiburan lainnya seperti pertunjukan teater, acara televisi, dan kompetisi olahraga. Dengan hadirnya platform streaming seperti YouTube, Twitch, dan TikTok, para pengguna dapat mengakses berbagai konten hiburan secara online dan melibatkan diri dalam interaksi virtual dengan pembuat konten dan komunitas penggemar.
Transformasi bentuk konsumsi budaya populer ini menunjukkan adaptasi yang cepat terhadap perubahan sosial budaya yang diakibatkan oleh pandemi. Penggunaan teknologi digital dan internet memainkan peran kunci dalam memfasilitasi aksesibilitas dan partisipasi dalam konsumsi budaya populer di tengah keterbatasan fisik yang dihadapi. Fenomena streaming konser, streaming film, dan platform streaming lainnya menjadi bukti nyata bagaimana teknologi telah mengubah cara kita mengalami dan mengkonsumsi budaya populer dalam era pandemi.
Teori Komodifikasi mengacu pada proses di mana barang atau aktivitas yang sebelumnya tidak diperdagangkan di pasar menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan. Dalam konteks ini, fenomena streaming konser, streaming film, dan platform streaming lainnya adalah contoh konkret dari bagaimana teknologi telah mengubah cara kita mengalami dan mengkonsumsi budaya populer.
Pada masa pandemi, adanya pembatasan sosial dan pembatasan perjalanan menyebabkan pembatalan konser langsung dan penutupan bioskop. Namun, dengan kemajuan teknologi, platform streaming menjadi alternatif yang memungkinkan penggemar untuk tetap terhubung dengan seni dan hiburan yang mereka cintai. Konser yang sebelumnya hanya bisa dihadiri oleh sejumlah orang di tempat tertentu, sekarang dapat diakses oleh jutaan orang di seluruh dunia melalui streaming online.
Artis dapat menyajikan pertunjukan musik mereka dalam bentuk virtual, memberikan pengalaman konser yang unik melalui platform streaming. Hal ini menciptakan komodifikasi dari pengalaman konser yang sebelumnya hanya bisa dinikmati secara langsung.
Selain itu, platform streaming juga telah mengubah cara kita mengkonsumsi film dan acara televisi. Dengan bioskop ditutup, platform streaming film menjadi tempat utama bagi penonton untuk menikmati film-film terbaru dan konten populer. Hal ini menciptakan pasar baru di mana film-film dan acara televisi menjadi komoditas yang diakses melalui berlangganan atau pembelian secara online.
Dalam konteks teori komodifikasi, fenomena streaming konser, streaming film, dan platform streaming lainnya dapat dilihat sebagai transformasi budaya populer menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan di pasar digital. Pengalaman budaya yang sebelumnya hanya dapat dirasakan secara langsung atau melalui media tradisional, kini telah diubah menjadi produk yang dapat diakses dan dikonsumsi melalui teknologi digital.
Namun, penting untuk mempertimbangkan implikasi sosial dan budaya dari proses komodifikasi ini. Meskipun teknologi memberikan akses yang lebih mudah ke budaya populer, hal ini juga dapat mengubah nilai-nilai budaya, menghasilkan eksploitasi, atau menggeser perhatian pada aspek kualitas dan pengalaman langsung. Sebagai mahasiswa sosiologi, perlu untuk menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari komodifikasi konsumsi kebudayaan populer dalam era pandemi ini, serta mempertimbangkan peran teknologi dalam membentuk dan memengaruhi dinamika konsumsi budaya populer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H