Selain itu, platform streaming juga telah mengubah cara kita mengkonsumsi film dan acara televisi. Dengan bioskop ditutup, platform streaming film menjadi tempat utama bagi penonton untuk menikmati film-film terbaru dan konten populer. Hal ini menciptakan pasar baru di mana film-film dan acara televisi menjadi komoditas yang diakses melalui berlangganan atau pembelian secara online.
Dalam konteks teori komodifikasi, fenomena streaming konser, streaming film, dan platform streaming lainnya dapat dilihat sebagai transformasi budaya populer menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan di pasar digital. Pengalaman budaya yang sebelumnya hanya dapat dirasakan secara langsung atau melalui media tradisional, kini telah diubah menjadi produk yang dapat diakses dan dikonsumsi melalui teknologi digital.
Namun, penting untuk mempertimbangkan implikasi sosial dan budaya dari proses komodifikasi ini. Meskipun teknologi memberikan akses yang lebih mudah ke budaya populer, hal ini juga dapat mengubah nilai-nilai budaya, menghasilkan eksploitasi, atau menggeser perhatian pada aspek kualitas dan pengalaman langsung. Sebagai mahasiswa sosiologi, perlu untuk menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari komodifikasi konsumsi kebudayaan populer dalam era pandemi ini, serta mempertimbangkan peran teknologi dalam membentuk dan memengaruhi dinamika konsumsi budaya populer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H