Air subkritis akan meningkatkan peluang terjadinya reaksi pada fase homogen. Air subkritis menyebabkan konstanta ionisasi (Kw) meningkat seiring meningkatnya temperatur sehingga ikatan hidrogen melemah, terang Endy.
Endy mengungkapkan bahwa lemahnya ikatan hidrogen akan mengakibatkan autoionisasi air menjadi ion hidronium (H3O+) yang berfungsi sebagai katalis asam dan ion hidroksida (OH-) yang berfungsi sebagai katalis basa. Air subkritis mampu menurunkan energi aktivasi. Untuk itu, tujuan dari invensi ini adalah mendapatkan shogaol dari rimpang jahe melalui proses ekstraksi reaktif gingerol dengan menggunakan pelarut air pada kondisi subkritis.
Endy menambahkan bahwa melalui Paten Granted nya no IDS000007821 dengan invensi Ekstraksi Reaktif Gingerol menjadi Shogaol Jahe dengan menggunakan Air Subkritis, sangat prospek untuk dikomersialkan. Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi Obat Herbal Terstandar (OHT) dari jahe, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit kanker, pungkas Endy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H