Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dosen Vokasi Undip Raih Paten Granted, Teliti Daun Singkong sebagai Obat Kanker

9 Juni 2024   08:55 Diperbarui: 9 Juni 2024   09:11 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamad Endy Yulianto, Dosen Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Singkong (Manihot esculenta crantz) atau ketela pohon juga dikenal ubi kayu merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Indonesia merupakan penghasil ubi kayu terbesar ke-3 dunia setelah Brazil dan Thailand dengan luas tanam 1.119.784 hektar dan produktivitas 23.922.075 ton/tahun ubi kayu. 

Potensi pengembangan tanaman singkong di Indonesia sangat prospek. Meskipun demikian, kegunaannya masih sebatas sebagai bahan baku pembuatan tepung tapioka dan bioetanol, sedangkan upaya pemanfaatan bagian-bagian lain seperti daun, batang ataupun kulit ubi belum dikembangkan.

Mohamad Endy Yulianto selaku Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip menyampaikan bahwa singkong merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa cyanogen. Senyawa cyanogen pada tanaman singkong berupa senyawa glukosida cyanogen yang terdiri dari linamarin (2--D-glucopyranosyloxy-2-methylpropanenitrile) dan lotaustralin ((2R)-2--D-glucopyranosyloxy-2-methylbutyronitrile). Linamarin merupakan turunan dari valine sedangkan lotaustralin merupakan turunan dari isoleucin.

Rasio linamarin dan lotaustralin pada daun dan ubi singkong adalah sekitar 93:7. Senyawa glukosida cyanogenik pada tanaman singkong sebagian besar terakumulasi pada daun, batang dan kulit ubinya, terang Endy.

Endy juga manambahkan bahwa varietas singkong yang berbeda menunjukkan perbedaan kandungan linamarin, yang berkisar antara 25-450 ug ekivalen cyanida/g. Diduga hal tersebut dikarenakan perbedaan laju biosintesis, degradasi dan laju transport serta perbedaan kondisi lingkungan dan cara budidaya tanaman singkong.

Senyawa glukosida cyanogenik, dengan adanya enzim linamarase ( glukosidase), akan terhidrolisa menjadi cyanohidrin. Selanjutnya cyanohidrin akan terurai menjadi hidrogen cyanida. Diduga mekanisme tersebut digunakan oleh tanaman singkong dan beberapa tanaman lain seperti sorghum, almond dan kacang lima untuk mengusir predator, mengingat hidrogen cyanida merupakan senyawa yang bersifat toksik bagi struktur mahluk hidup, jelas Endy.

Mohamad Endy Yulianto, Raih Penghargaan dari Diksi/dokpri
Mohamad Endy Yulianto, Raih Penghargaan dari Diksi/dokpri

Hidrogen cyanida dapat mengurangi ketersediaan energi pada semua sel, dan efeknya akan terasa terutama pada sistem pernafasan dan jantung. Pada beberapa kasus, konsumsi singkong dengan kandungan senyawa cyanida yang relatif tinggi dapat menyebabkan keracunan hingga kematian, tutur Endy.

 

Endy mengungkapkan bahwa proses hidrolisa linamarin oleh enzim linamarase terutama terjadi akibat proses mekanis (proses persiapan bahan baku) atau akibat aktivitas mikrobial (proses fermentasi). Hidrolisa linamarin terdiri dari dua tahap reaksi yang melibatkan pembentukan senyawa intermediet, yaitu acetonecyanohidrin, yang selanjutnya secara spontan atau oleh aksi dari enzim hydroxynitrilelyase akan membentuk acetone dan hidrogen cyanida.

Linamarin memiliki sifat-sifat yang dapat menjadikannya sebagai kandidat yang baik sebagai senyawa antineoplastik (antikanker). Linamarin disebut juga sebagai nitrilosida yang memiliki kandungan vitamin B17 yang diharapkan pada proses hidrolisis dapat menghasilkan senyawa cytotoksik yakni HCN. Sel neoplastik (sel kanker) yang kekurangan akan enzim detoksifikasi (rhodenase) tetapi kaya enzim hidrolase akan terpapar terhadap efek lethal dari cyanida yang dilepaskan oleh linamarin, papar Endy.

Mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan potensi linamarin sebagai senyawa antineoplastik, maka perlu dikembangkan proses produksi linamarin dari daun singkong. 

Namun demikian, saat ini belum ada metode recovery linamarin dari tanaman singkong yang efektif. Kesulitan yang dialami dalam proses produksi linamarin adalah selama proses ekstraksi, dengan rusaknya jaringan, maka linamarin akan segera terhidrolisa menjadi komponen-komponen individualnya yaitu acetocyanohidrin dan  glukosa. Proses hidrolisa tersebut diyakini dikatalisasi oleh enzim yang terdapat dalam tanaman itu sendiri yaitu linamarase, jelas Endy.

Endy menyampaikan bahwa melalui Paten Granted nya no IDS000006687 dengan invensi Proses Ekstraksi Linamarin dari Daun Singkong menggunakan Ekstraktor Inaktivasi Enzimatis, sangat prospek untuk dikomersialkan. Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi Obat Herbal Terstandar (OHT) dari daun singkong, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit kanker, tutup Endy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun