Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembelajaran MBKM Vokasi Undip, Maggot Penakluk Sampah Organik

30 Maret 2024   09:45 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:46 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malika Pintanada Kaladinanty, mahasiswi Prodi TRKI Vokasi Undip (Dok. pribadi)

Pengolahan sampah masih menjadi masalah besar di berbagai Negara berkembang, termasuk Indonesia. Semakin banyak limbah sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya namun solusi yang dilakukan saat ini masih menggunakan cara menimbun sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Oleh karena itu perlu adanya solusi dalam pengolahan sampah organik.

Oleh karenanya salah satu upaya penanganan dan pengolahan limbah organik, Tim Pengabdian Masyarakat Dosen bersama mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV UNDIP) menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik di SMKN 3 Kendal menggunakan media maggot Black Sldier Fly (BSF). Kegiatan ini merupakan implementasi guna mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Tim Pengabdian dosen yakni Mohamad Endy Julianto, S.T., MT., Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph. D., dan Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M. Sc.., Ph. D. beserta mahasiswa: Deas Oky Pratama, Malika Pintanada Kaladinanty, dan Nisa Eka Rahmania. Pelatihan ini bertujuan untuk menanggulangi limbah organik disamping sebagai sarana pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu pemateri narasumber dan pelaksanaan pelatihan disampaikan oleh mahasiswa sebagai salah satu pemebelajaran MBKM agar supaya perform.

Malika Pintanada Kaladinanty sebagai koordinator mahasiswa yang biasa disapa Malika menyampaikan bahwa pelatihan diselenggarakan di SMKN 3 Kendal, merupakan mitra Prodi TRKI Vokasi Undip. Pelatihannya mencakup tentang paparan terkait dengan mekanisme penanggulangan limbah organik berbasis maggot dengan cara penguraian biologis, proses dekomposisi limbah organik, pengurangan volume limbah, dan pemanfaatan menjadi pupuk organik serta pakan ternak.

Malika menambahkan bahwa maggot merupakan larva dari lalat tentara hitam atau dikenal dengan BSF (Black Soldier Fly). BSF merupakan salah satu jenis lalat yang memiliki manfaat bagi manusia dan tidak menjadi penyebab penyakit. Maggot biasa digunakan untuk keperluan pakan ternak. Maggot mengandung protein 43,42%, lemak 17,24%, serat kasar 18,82%, abu 8,70% dan air 10,79% sehingga dapat digunakan untuk alternatif protein pakan ternak.

Maggot memiliki kemampuan mendegradasi sampah organik lebih baik dibandingkan dengan serangga lain. Hasil residu biokonvesi sampah organik menggunakan maggot adalah kasgot yang dapat dimanfaatkan menjadi kompos dalam budidaya sayuran. Budidaya maggot menjadi solusi tepat untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik di masyarakat, tutur Malika.

Malika menjelaskan bahwa siklus hidup BSF sama dengan serangga Diptera lainnya, yaitu mulai dari telur menetas menjadi larva yang mengalami proses metamorposa menjadi pupa dan serangga dewasa. Siklus metamorfosis BSF berlangsung dalam rentang kurang lebih 40 hari, tergantung pada suhu dan kelembaban tempat hidup BSF, dan asupan nutrisi yang dimakan.

Tim Pengabdian Masyarakat Prodi TRKI Vokasi Undip bersama siswa SMKN 3 Kendal (Dok. pribadi)
Tim Pengabdian Masyarakat Prodi TRKI Vokasi Undip bersama siswa SMKN 3 Kendal (Dok. pribadi)

Kepala Sekolah SMKN 3 Kendal yang biasa disapa Pak Malik berharap bahwa program ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak, baik dari segi penelitian maupun pengembangan lebih lanjut. Selain sebagai bentuk kerjasama antar program studi dengan masyarakat luas, pengabdian ini juga merupakan wujud tanggung jawab seluruh civitas akademika dalam menyongsong Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. 

 

Harapannya, aksi solutif pelatihan budidaya maggot atau BSF (Black Soldier Fly) ini bisa berguna menanggulangi limbah organik dan dimanfaatkan sepenuhnya di berbagai bidang seperti potensi produksi pupuk organik dan pakan ternak. Hal ini, tentunya juga dapat memberikan dampak positif dalam bidang perekonomian, pungkas Malika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun