Daya cipta dan inovasi para sivitas akademika bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat dan akan membawa Indonesia menjadi negara maju. Seperti yang dilakukan oleh dosen muda Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNYK) yakni Retno Dwi Nyamiati, ST, MT. Dosen dengan kepakaran bidang Teknologi Membran, yang biasa disapa Retno telah meneliti purifikasi hasil ekstrak daun teh untuk dijadikan bubuk Theaflavin sebagai Obat Covid.
Retno menyampaikan bahwa riset kolaborasi bersama Tim Peneliti Vokasi Undip seperti Mohamad Endy Yulianto, Prof. Dr. Ari Yuniastuti, SPt, M.Kes, Dr.Eng Vita Paramita, ST, MM, M.Eng, Hermawan Dwi Ariyanto, ST, M.Sc, Ph.D, Dr. Indah Hartati dan Mega Mustikaningrum, ST, MT berfokus pada penanganan penyakit covid 19.
Riset ini merupakan bagian dari program BRIN yakni “Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 (2020 – 2021)” dengan pendanaan LPDP. Riset yang bertemakan “Produksi Oolonghomobisflavan-A dan Theaflavin-3-O-Gallate Terenkapsulasi dalam Membran Cair Emulsi Nano Liposom sebagai Inhibitor Potensial SARS-CoV-2 Mpro“ merupakan konsorsium riset dari berbagai bidang dan kepakaran.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinannya terhadap penyakit pernapasan akut, disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang telah menyebar ke seluruh dunia. Pengembangan proses produksi farmasitikal oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3- O-gallate terenkapsulasi dalam membran cair emulsi nano liposom merupakan kebaruan riset ini bersama Tim.
Akan tetapi, untuk produksi oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate dari daun teh, masih terkendala pada proses purifikasi dari senyawa thearubigin, total katekin dan senyawa lainnya. Oleh karenanya, proses pemekatan produk ekstrak senyawa bioaktif oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate melalui membran ultrafiltrasi merupakan salah satu aspek yang utama, terang Retno.
Retno menambahkan bahwa untuk melihat performansi membran dapat dievaluasi dengan menggunakan performansi flux permeat dan flux retentat serta pengaruh filtrasi oolonghomobisflavan-A dan theaflavin-3-O-gallate terhadap membran ultrafiltrasi dengan menganalisis morfologi membran dengan SEM.
Sedangkan untuk mengetahui ikatan hidrogen dengan analisis FTIR. Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang sangat signifikan dalam perolehan senyawa theaflavin dengan membran ultrafiltrasi, yaitu 97,55% theaflavin dapat dihilangkan dari teh yang diuapkan dan menggabungkan semua senyawa theaflavin diperoleh produk akhir yang mengandung 6,35% theaflavin.
Capaian luaran dari bagian riset Konsorsium ini berupa 2 paten telah granted yaitu Metode Pemisahan Theaflavin dari Teh dengan menggunakan Membran Ultrafiltrasi (Paten No IDS000005812) dan. Paten dengan no IDS000005465 serta publikasi internasional bereputasi terindeks Scopus.
Hasil penelitian ini berupa prototipe produk yang memiliki potensi penting dalam upaya penanganan dan pencegahan COVID-19, mengurangi resiko kanker, menjaga kesehatan jantung, prostat, liver dan bersifat anti oksidan. Saat ini status produk sedang dalam proses riset sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT), terang Retno.
Tim saat ini bekerjasama dengan industri teh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung di Bandung Selatan dan PT. Rumpun Sari Medini untuk pengembangan produk komersial bubuk theaflavin teh. Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi produk di industri melalui riset terapan dan komersial, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit," pungkas Retno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H