Praktisi Mengajar pertama kali diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2022 lalu. Program yang memungkinkan para praktisi untuk ikut mengajar di kampus ini diharapkan bisa menjadi akselerator untuk penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja serta mendorong relevansi dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.
ProgramDosen praktisi industri PPSDM Migas – Cepu pengajar Prgram Studi Teknik Rekayasa Kimia Industri (TRKI) yakni Dr. Novi Hery Yono  menyatakan bahwa pendidikan vokasi harus beradaptasi bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja masa kini maupun di masa depan. Hal ini penting untuk menyiapkan SDM berkompeten dibidangnya.
Pendidikan Vokasi memiliki peran penting dan mempunyai prospek yang bagus sebagai solusi untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Untuk menyonsong indonesia menjadi negara maju kita harus menjadi negara industri dan hilirisasi di berbagai sektor. Oleh karenanya untuk menjadi negara industri, sekolah vokasi merupakan kunci utamanya papar Tjoek Oedowo, ST., MH. (Dirut PT Wealthindo Putrapramesti Perkasa) selaku pengajar praktisi TRKI Vokasi Undip.
Sementara itu Dr. Ria Desiriani, S.T., M.T. yang juga praktisi pengajar TRKI menyampaikan bahwa perubahan yang begitu cepat di era industri saat ini maupun di masa depan tidak dapat di tolak dan pendidikan sekolah vokasi universitas diponegoro khususnya di program studi Teknik Rekayasa Kimia Industri (TRKI), terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan agar terus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan perkembangan zaman dan kemajuan industri saat ini. Urgensi tersebut semakin menguat ditengah bonus demografi yang kini sedang dirasakan oleh Indonesia.
Ketua Program Studi TRKI, Mohamad Endy Yulianto,S.T.,M.T, memahami bahwa penyiapan tenaga kerja dengan ketrampilan bidang berbasis teknologi kimia industri, robotika pengendalian proses dan penggunaan energi terbarukan tidaklah cukup untuk menyiapkan bekal masa depan. Program studi TRKI Vokasi Undip perlu terus bergerak maju, beradaptasi dengan cepat dan meningkatkan ketrampilan berbasis Cyber untuk merespon perkembangan di dunia industri saat ini.
Untuk itu kolaborasi dengan praktisi alumni yang mempunyai kemampuan mengajar, praktisi yang berpengalaman di industri dalam negeri dan perusahaan multinational di luar negeri sangatlah diperlukan untuk menjawab tantangan terkini. Strategi memadukan dosen pengampu matakuliah di program studi TRKI Undip antara dosen praktisi industri dengan dosen kompetensi Vokasi Undip akan memperkaya dan meningkatkan mutu pendidikan guna menjawab tantangan dan perkembangan industri yang sangat cepat, tutur praktisi industri, Ir. Jahnawi Tri Wasisto, MM., MBA. (Ex Vice President ENI Indonesia dan Ex GM Petrochemical di Qatar).
Jahnawi yang juga Dirut PT. Elno Tech Mubarac sebagai pengajar kolaborasi di Prodi TRKI Vokasi Undip untuk mata kuliah Perancangan Pabrik Kimia, Pengendalian Proses industri kimia, dan Perpindahan Massa. Pakar industri dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di perusahaan multinational dalam dan luar negeri tersebut, mampu memberikan nilai tambah bagi lulusan program studi TRKI dan calon lulusan karena materi kuliah lebih bisa merespon perkembangan di dunia industri dan tantangan saat ini. Â
Jahnawi yang merupakan pakar Industri Petrochemical menambahkan bahwa untuk mata kuliah perancangan pabrik kimia, telah mengenalkan secara dini calon lulusan process engineer atau calon process enginneering designer di industri kimia antara lain sebagai berikut:
Business process feasibility study di multinational company
Business process engineering di reputable service company dalam mendesign pabrik kimia
Common engineering deliverable result di reputable service company
Memberikan process simulasi sofware yang di pakai di industri world wide
Case studi dan latihan soal yang berhubungan dengan case di Industri terkini
Mahasiswa juga di latih meningkatkan kemampuan dalam mamahami konsep dasar perancangan pabrik kimia ditekankan kepada mahasiswa sehingga mampu menghitung neraca massa dan energi, menyusun diagram alir proses yang menghubungkan antar alat dilengkapi instrumentasi dan pengendalian. Selain itu juga dilatih melakukan efektivitas dan optimalisasi proses dengan mempertimbangan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (HSE) tanpa mengabaikan aspek kelayakan secara teknis dan ekonomi (technical and cost aspect), terang Jahnawi.
Mata kuliah pengendalian process, diberikan process industri simulasi terkini, studi case industri terkini, evaluasi leasson learned kecelakaan kerja industri terkini dikarenakan lemahnya pengendalian process, tugas dan praktek yang berhubungan dengan optimasi dan pengendalian process di industri kimia. Ini semua diharapkan lulusan Program Studi TRKI Vokasi Undip akan mampu dan bisa langsung bekerja sesuai harapan perusahaan, pungkas Jahnawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H