Kelebihan :
- Tanpa Supervisi: Tidak memerlukan label pada data
- Menemukan pola yang tidak terlihat: Berguna untuk memahami struktur data yang kompleks.
- Dapat diterapkan pada banyak domain: Clustering bisa diterapkan dibanyak bidang seperti bisnis,biologi, atau analisis teks
Kelemahan :Â
- Menentukan jumlah cluster: Pada beberapa kasus, sulit untuk menentukan jumlah cluster yang tepat (nilai K)
- Sensitif terhadap outliers: Algoritma clustering seperti K-Means bisa sangat dipengaruhi oleh data yang tidak biasa atau outliers
- Tidak ada label pasti: Hasil clustering hanya menunjukan pengelompokan berdasarkan kesamaan, tapi tidak memberi tahu kita apa arti dari masing-masing kelompok.
Contoh Kasus: Segmentasi Pengunjung Bioskop
Bayangkan kita bekerja untuk bioskop yang ingin memahami segmen pengunjung berdasarkan usia dan frekuensi kunjungan. Kita memiliki data tentang pengunjung, termasuk usia mereka dan berapa kali mereka datang ke bioskop dalam satu bulan. Degnan menggunakan K-Means, kita bisa mengelompokan pengunjung ke dalam beberapa kelompok.
Misalnya, setelah proses clustering, kita menemukan ada 3 kelompok:
- Clsuter 1: Pengunjung muda yang sering menonton (20-30 tahun, 6-9 kali perbulan).
- Cluster 2: Pengunjung dewasa dengan frekuensi menonton sedang (30-40 tahun, 4-6 kali per bulan).
- Clsuter 3: Pengunjung dewasa atau tua yang jarang menonton (40-50 tahun, 1-3 kali perbulan).
Degnan informasi ini, bioskop bisa lebih memahami perilaku pengunjungnya dan melakukan strategi marketing yang lebih efektif, misalnya menawarkan diskon khusus baig pengunjung di Cluster 3 agar mereka lebih sering datang.
Kesimpulan
Clustering adalah teknik yang berguna untuk mengelompokan data yang tidak memiliki label. Dalam machine learning, ini sangat berguna ketika kita ingin memahami struktur data secara mendalam atau menemukan pola tersembunyi. Algoritma K-Means adalah salah satu metode paling populer untuk tugas clustering, tetapi kita harus berhati-hati dalam menentukan jumlah cluster dan menangani outliers.
Dengan pemahaman dasari ini, kamu bisa mulai bereksperimen dengan clsutering pada dataset-mu sendiri, misalnya untuk segmentasi pasar atau analisis perilaku pengguna. Machine learning membuka pintu untuk memecahkan banyak masalah dunia nyata, dan clustering adalah salah satu alat yang penting dalam perjalanan tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H