Perangkap lalat buah ini terbuat dari botol plastik yang berukuran 1500 ml, air, kapas dan cairan metil eugenol. Cara pembuatan perangkap ini yaitu dengan memotong botol sepertiga pada bagian kepala botol lalu dimasukan kembali dengan terbalik dan tutup botol terbuka. Setelah itu isi botol dengan air dengan ukuran seperempat botol, lalu didalam botol dikasih kapas yang telah diberi cairan metil eugenol dan dikat dengan kawat, cairan metil Eugenol ini merupakan minyak nabati dan memiliki aroma yang dapat menarik lalat buah. Pemasangan perangkap ini dilakukan dengan cara digantung pada ranting pohon dengan posisi botol miring.
  Cara kerja dari perangkap ini dengan aroma cairan metil eugenol yang dapat mengalihkan perhatian lalat buah untuk masuk ke dalam botol. Ketika lalat buah yang sudah masuk tentu akan mati. Perangkap ini juga memiliki kekurangan ketika pada musim hujan perangkap ini dapat terisi air dengan penuh dan kapas yang diberi cairan metil euganol juga tenggelam jadi aroma pada ikut menghilang. Serhingga perangkap lalat buah ini kurang efektif diterapkan pada saat musin hujan.
- Sanitasi
Sanitasi pada pemeliharaan tanaman jambu kristal, Sanitasi buah merupakan kegiatan pembersihan lahan dengan cara mengumpulkan buah yang telah busuk akibat terkena hama lalat buah lalu hasil sanitasi tersebut dikubur di dalam lubang yang telah di gali guna mengurangi bau busuk di sekitar pohon dan mengundang hama lalat buah.
3.3.2 Proses Panen Jambu Kristal Di UD. Bumiaji Sejahtera
- Jambu Kristal dapat dipanen Ketika sudah memiliki umur 2-3 tahun, namun untuk tanaman yang berasal dari bibit cangkok dapat berubah ketika berumur sekitar 6 bulan. Periode panen untuk Jambu Kristal dilakukan 2 kali dalam setahun (6 Bulan) atau sekitar 2-3 bulan setelah berubah. Panen dilakukan dengan memetik buah yang sudah siap panen. Panen Jambu Kristal dilakukan bertahap, karena tidak semua buahnya matang secara bersamaan sehingga dalam pemanenan jambu kristal tidak hanya dilakukan sekali saja. Tahap pemanenan dilakukan pemilihan jambu kristal, sehingga buah yang benar-benar siap panen adalah buah yang matang dan memenuhi kriteria panen. Waktu pemanenan jambu kristal yang dilakukan UD. Bumiaji Sejahtera tidak menentu, tergantung dengan permintaan konsumen tetapi masih dalam rentang waktu jam kerja bagi karyawan yang bekerja di perusahaan.
Proses panen yang sering dilakukan di UD. Bumiaji Sejahtera adalah dengan metode petik pilih dengan cara menggunting tangkai buahnya menggunakan gunting buah. Buah yang siap dipanen ditandai dengan perubahan warna kulit buah hijau kekuningan, permukaan kulit buah mengkilap. Pemanenan buah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari penurunan kualitas buah.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena pada pagi hari dapat melihat jelas warna buah yang sudah matang. Panen jambu kristal dilakukan melihat permintaan konsumen dan pasar agar buah tetap segar, jadi tidak menimbun buah untuk kurun waktu Panjang. Pada saat pemanenan buah jambu kristal harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari penurunan kualitas buah.
3.3.3 Â Proses Pasca Panen Jambu Kristal Di UD.Bumiaji Sejahtera
-       Pascapanen adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pemanenan hasil pertanian. Proses-proses fisiologis yang terjadi pada pascapanen sangat berpengaruh pada perubahan mutu  buah jambu kristal sehingga perlu dilakukan penanganan panen dan pascapanen dengan cara menentukan tingkat kematangan buah sebagai penentu waktu panen buah jambu kristal. Proses pascapanen mencangkup pembersihan, penyortiran, penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Karena hasil pertanian yang sudah terpisan dari tumbuhan akan mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi, cenderung menuju proses pembusukan. Pascapanen dilakukan untuk menjaga kualitas buah agar tetap dalam kondisi baik sampai ditangan konsumen.
- Adapun uraian pascapanen jambu kristal di UD. Bumiaji Sejahtera sebagai berikut:
- Cleaning (Pembersihan)
Buah yang dipanen dari lahan dilakukan pembersihan dengan mengeluarkan jambu kristal dari plastic dan menggunting bagian batang yang masih ada, mengelap jambu kristal menggunakan kain handuk dengan Teknik tap tap agar jambu kristal tidak tergores. Biasanya pada jambu kristal terdapat kotoran dan kutu yang menempel dan butuh disikat agar buah bisa bersih.
- Sortasi dan Grading
 Pembersihan jambu kristal akan disortir per grade mutunya. Sortasi dilakukan secara manual dengan memisahkan buah-buah yang berdeda dalam tingkat kematangan, bentuk, ukuran, warna, dan tanda-tanda lainnya yang merugikan seperti luka, lecet, dan akibat hama. Jambu Kristal memiliki beberapa grade antara lain grade A, grade B, dan grade C. Grade A merupakan grade yang paling unggul dengan ciri-ciri bentuk buah sempurna,berbentuk simetris, permukaan kulit mulus dan ukuran dalam 1 kg berjumlah3-4 buah jambu kristal. Grade B memiliki ciri-ciri buah yang sempurna,namun memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dari grade A, dalam 1 kg berjumlah 5-6 buah jambu kristal. Sedangkan grade C memiliki ciri-ciri bentuk buah yang kurang sempurna, tidak simetris, ukurannya lebih kecil dari grade B dan dalam 1 kg berjumlah 8-10 buah jambu kristal.
- Pengemasan
Pengemasan tergantung dari permintaan konsumen. Fungsi dari kemasan sendiri yaitu selain memperindah tapi juga untuk melindungi dan mengawetkan produk. Untuk grade A dilakukan dengan menggunakan  foam net, dilapisi dengan plastic wraping/ stretch plastic dan diberi merek Bumiaji untuk dijual ke Supermarket/Toko buah dan Tani Hub. Grade B dilakukan dengan menggunakan wrapping dan foam net untuk dijual ke Supermarket dan yang akan dijual ke Sayur Box. Sedangkan Grade C untuk diolah sendiri menjadi rujak shake dan diolah menjadi selai jambu kristal untuk diisi kue pastry.
- Pengangkutan
Pengangkutan yang dilakukan pada buah jambu kristal yaitu buah jambu Dipak dengan menggunakan krat atau dengan kardus. Buah Jambu Kristal dipilih dan disusun rapi kedalam krat atau kardus yang sudah teralasi koran. Untuk penggunaan kardus setelah penyusunan disolasi berangkap agar aman.
- Pengolahan Jambu Kristal