Pada awal tahun ini MD Picture merilis sebuah film religi dengan judul "Bismillah Kunikahi Suamimu". Film yang diluncurkan pada tanggal 23 Februari 2023.Â
Film yang disutaradarai Benni Setiawan mengusung tema kehidupan poligami. Di mana masyarakat Indonesia terutama wanitanya memiliki budaya tidak suka dipoligami. Hanya sedikit wanita Indonesia yang mau hidup berbagi cinta dengan perempuan lain. Tema poligami ini termasuk tema yang sensitif, mengingat karakter budaya perempuan Indonesia yang tidak suka suaminya berbagi cinta dengan perempuan lain.
Meski film ini bukanlah film tema poligami yang pertama kali di Indonesia. Sebelumnya sudah dirilis film dengan judul "Surga yang Tak Dirindukan," dengan sutradara Kunz Agus. Film ini dirilis tahun 2015. Film ini adaptasi dari novel karya Asma Nadia. Dan masih banyak lagi judul film yang bertema poligami."Bismilah Kunikahi Suamimu," dibintangi oleh Rizky Nazar, Mikha Tambayong, dan Syifa Hadju.Â
Banyak sudah judul film bergenre religi yang dirilis yang mendapatkan hati di masyarakat. Sebut saja film berjudul "Ayat-ayat Cinta" keluaran MD Picture. Film yang mengambil gambar sesuai dengan alur dari novel ini disutradai oleh Hanung Bramantyo. Banyak adegan yang diambil di Mesir agar film mirip degan alur yang ada di novel.
Bahkan untuk menjadi pemeran di film ini pihak produser sampai rela untuk membuka audisi di 9 tempat. Syarat untuk bisa lolos audisi bisa dikatakan tidak mudah. Peserta dituntut untuk bisa berbahasa Arab, good looking, dan sholeh/sholihah.
Film yang ditonton oleh 3.581.947 orang merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy. Konon film ini meraup keuntungan hinggamencapai angka 107 Milyar rupiah. Luar biasa bukan?
Masih banyak lagi judul film bergenre religi yang meraup sukses di tanah air. Sebut saja film Ketika Cinta Bertasbih, Sang Pencerah, Hafalan Sholat Delisa, Negeri Lima Menara, 99 Cahaya di Langit Eropa, Hijrah Cinta, Ketika Mas Gagah Pergi The Movie dan masih banyak lagi.
Pernah tidak sih bertanya tentang kriteria film yang bagaimana hingga bisa dikategorikan sebagai film religi? Jujur saja kadang ketika melihat sebuah film religi masih menyajikan gambar yang tidak senonoh. Atau mengandung perkataan yang tidak sopan dalam dialog film. Sampai-sampai kita yang nonton bertanya,"Katanya film religi, kok begini ya. Banyak adegan yang tidak pantas ditonton oleh orang."
Menurut Dr Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI dalam sebuah acara workshop dan seminar film islami ASEAN mengatakan tentang kriteria sebuah film islami. Saat itu beliau menghadiri acara tersebut atas prakarsa dan kerjasama antara  MUI dan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Lebih lanjut beliau memerinci kriteria film islami. Sebuah film bisa dikategorikan  film islami setidaknya harus memenuhi empat unsur. Unsur pertama yaitu fashion, bagaimana pakaian yang digunakan untuk take adegan. Kostum yang dipakai vulgar atau menutupi aurat. Bahkan lekuk-lekuk tubuh yang menonjol tidak boleh nampak, Pakaian yang dikenakan mestinya bisa menutupi lekuk-lekuk tubuh. Kalau putri pakai kerudung apa tidak.
Kriteria ke-dua yaitu lifestyle yang terlalu borjuis yang tidak peduli fakir miskin. Gaya hidup dalam alur cerita film menunjukkan kepedulian kepada fakir miskin.