Mohon tunggu...
mohamad bajuri
mohamad bajuri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru bloger

Tenaga pendidik di MTsN 3 Kebumen Jateng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Makna Ramadan dan Ramadan bermakna

1 April 2023   13:04 Diperbarui: 1 April 2023   13:23 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana senja di Masjid IAIN Salatiga.Dokpri

Tak terasa sudah seminggu lebih umat Islam melaksanakan puasa Ramadan. Lebih tepatnya hari ini Kamis, 1 April 2023 mereka memasuki ibadah puasa yang ke-10 di bulan Ramadan.

Datangnya bulan ini sungguh sangat dinantikan oleh umat Islam. Dulu sebelum datangnya bulan Ramadan ini mereka berharap kepada Tuhan untuk disampaikan umurnya hingga menjumpai Ramadan tahun depan. Maka tak ayal lagi mereka menyambutnya dengan penuh suka cita.

Kebiasaan umat Islam menyambut kedatangan bulan Ramadan setiap daerah berbeda-beda. Ada yang melakukan mandi bersama sebelum memasuki bulan Ramadan. Seperti kebiasaan Balimau yang dilakukan masyarakat Minangkabau. Balimau yaitu mandi dengan jeruk nipis yang dilakukan di sungai atau sumber air. Niatnya yaitu membersihkan diri dan meluruskan hati dalam memasuki bulan Puasa. Sementara di Riau dan Lampung umat Islam melakukan mandi Taubat menjelang bulan suci Ramadan.

Baca juga: Pesan Ramadan

Bulan Ramadan yang banyak dinantikan kehadirannya oleh umat Islam ini belum tentu mereka tahu apa makna bulan Ramadan. Penulis pernah menanyakan hal ini pada murid di kelas. Sebagian besar mereka tidak mengetahuinya. Hanya beberapa anak yang tahu makna bulan Ramadan, sementara yang tahu bisa dihitung dengan jari.

Ramadan mempunyai makna pembakaran dosa. Kata Ramadan berasal dari kata “ ramidla” yang artinya panas. Para ulama menjadikan makna panas dengan arti membakar. Sehingga Ramadan diartikan dengan pembakaran dosa atau penghapusan dosa bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadan.

Sedangkan kata puasa adalah arti dari kata “shiyam” (bahasa Arab) yang menurut bahasa Indonesia artinya menahan diri. Menurut syara’, puasa adalah menahan diri dari makan minum, hubungan badan, dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat hanya karena Allah.

Bagaimana agar puasa di bulan Ramadan bermakna, tidak hanya merasakan lapar dan dahaga saja. Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ath Thobrony dalam Al Kabir yang artinya,”Betapa banyak orang melakukan puasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut selain rasa lapar dan dahaga.”

Memang diakui bahwa kondisi badan orang sedang melakukan puasa berbeda dengan yang tidak puasa. Sebagian orang akan merasakan lemah fisik. Kekuatan tubuhnya menurun ketika sedang berpuasa. Orang yang sedang berpuasa juga akan diserang rasa haus dan lapar. Sebagian orang akan merasa malas yang menyebabkan enggan melakukan aktivitas. Akhirnya orang yang merasa malas akan menghabiskan waktu berpuasanya dengan tidur.

Tentunya banyak cara agar umat Islam dapat meraih keberkahan di bulan Ramadan mulia ini. Keberkahan ini akan diperoleh dengan cara diusahakan bukan diharapkan saja. Jadi keberkahan atau kebaikan bulan Ramadan diperoleh dengan melakukan amal baik di luar puasa itu sendiri.

Menurut Penulis agar Ramadan bermakna, maka lakukan beberapa tips berikut ini:

Melakukan puasa dengan penuh rasa keimanan karena Allah semata. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Hurairah riwayat Ahmad dan Ash-Habus Sunan yang artinya,”Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman dan mengharap rida Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu …” Jadi melakukan puasa Ramadan bukan karena terpaksa namun dengan penuh kesadaran karena puasa itu adalah perintah dari Allah yang wajib dilakukan.

Ramadan berbagi. Jadikan momentum bulan Ramadan ini sebagai ajang untuk memperoleh keberkahan melalui ajang berbagi. Membagikan takjil gratis untuk daum duafa atau abang-abang becak yang ada di pinggir jalan. Bagi-bagi sembako kepada tetangga kanan kiri di sekitar rumah sendiri. Infak setiap hari di Masjid saat salat jamaah.

Lapangkan hati dan harta untuk berbagi kepada sesama sehingga akan terbangun rasa solidaritas yang tingi terhadap sesama muslim. Dan ingatlah bahwa muslim pada sejatinya bersaudara. Artinya apabila salah satu muslim sakit, maka kita juga merasakan sakit. Muslim satu harus tolong-menolong dengan muslim yang lain. Jangan sampai terjadi ada orang muslim makan serba kecukupan sementara tetangga sebelahnya tidak memiliki sesuatuuntuk berbuka.

Memperbanyak tadarus Al-Qur’an. Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an yaitu pada malam Nuzulul Qur’an. Nuzulul Qur’an ini terjadi pada tanggal 17 bulan Ramadan. Sudah selayaknya umat Islam untuk memperbanyak bacaan Qur’an baik pada siang atau malam hari Ramadan. Karena membaca Qur’an adalah ibadah baik di bulan Ramadan atau di luar Ramadan.

Menjaga dari berbuat Maksiat. Hadis Riwayat Ahmad Baihaqi dari Abu Sa’id Al-Khudri Rasulullah bersabda yang artinya,”Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan dan mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala yang patut dijaga, dihapuskan dosa-dosanya yang sebelumnya (yang terdahulu).

Menjaga maksiat mata, mulut, telinga dan hati. Menjaga mata dari hal-hal yang bisa menyebabkan timbul nafsu sahwat seksual. Usahakan atau hindari mata untuk melihat yang tidak boleh dilihat oleh Syar’i. Hindari mulut untuk berkata yang tidak berarti, apalagi sampai menyakiti perasaan orang lain. Seperti menghina, mengumpat, menggunjing, membentak atau marah-marah kepada orang lain.

Menjaga telinga dari mendengarkan orang yang sedang menggunjing adalah termasuk menjaga telinga dari maksiat. Apabila suatu saat tanpa sengaja telinga mendengar orang sedang menggunjin lebih baik menjauh dari orang tersebut sampai telinga kita tidak mendengar pembicaraan tersebut. Lebih baik telinga kita untuk mendengarkan perkataaan yang bermanfaat seperti murotal Al-Qur-an, pengajian Gus Baha atau kajian-kajian ilmu lain yang perlu diketahui.

Menjaga hati dari maksiat yaitu menjaga hati untuk tetap bersih suci dari penyakit iri, dengki, suudzan dan pikiran jelek terhadap orang lain. Mungkin menjaga hati ini termasuk usaha yang sulit karena sifatnya di dalam hati atau pikiran yang tidak muncul secara fisik. Apabila pikiran atau hati sudah mulai condong ke arah iri dengki maka sebaiknya segera kembalikan hati  untuk tidak mengikuti bisikan-bisikan yang mengarah iri dengki.

Menghidupkan Ramadan dengan salat sunat. Salat sunat yang mengikuti salat wajib jangan ditinggalkan seperti salat dua rekaat sebelum Subuh, dua rekaat sebelum dan sesudah Zuhur, dua rekaat sebelum Asar, dua rekaat sesudah Magrib dan dua rekaat sesudah Isya. Mengerjakan salat sunat tarawih, tahajud dan witir pada malam bulan Ramadan. Selain itu juga mengerjakan salat sunat duha pada waktu pagi hari.

Ada beberapa muslim yang agak keliru memaknai tentang salat sunat. Kedudukan salat sunat yang mengiringi salat fardu lebih baik dibanding dengan salat tarawih. Jadi jangan sampai meninggalkan salat sunat setelah Isya tapi malah melakukan salat tarawih. Sebaiknya salat keduanya dilakukan jangan ditinggalkan salah satunya. Karena kedudukan salat sunat dua rekaat setelah salat Isya itu lebih baik dibanding salat sunat tarawih.

Demikian tips agar Ramadan lebih bermakna di hati. Kita berharap bahwa ketika Ramadan datang kita bisa mengisinya dengan sesuatu yang bermakna. Tips yang penulis bagikan di atas bisa dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pribadi masing-masing.

Akhirnya penulis mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan dengan penuh keikhlasan. Mari kita isi bulan Ramadan ini dengan amalan-amalan yang bermanfaat sehingga kita mendapatkan ampunan dari Allah. Semoga kita mendapatkan sesuatu sebagaimana yang seharusnya orang puasa dapatkan, jadi tidak hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja. Bersihkan hati dan pikiran untuk melanjutkan ibadah puasa ini, sehingga pada akhir Ramadan kita menjadi fitri (suci) karena dosa-dosa yang lalu diampunkan oleh Allah. Amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun