Perasaan psikologis itu muncul dengan sendirinya tanpa ada tendensi apapun. Perasaan itu munvul saat kehamilan saja. Ketika bayi sudah lahir perasaan itu hilang. Bahkan juga ada wanita yang mengalaminya hanya beberapa bulan saja awal kehamilan.
Perasaan aneh apa sih yang dialalami wanita saat kehamilan? Istriku (istri penulis) mengalami ngidam hanya pada kehamilan kedua. Saat mengandung anak perempuan. Saat kehamilan pertama dan ketiga normal.Â
Ngidamnya saat itu petasaan mau muntah ketika membaui aroma bawang goreng. Perut terasa mual mencium bawang goreng. Wal hasil akulah yang memasak saat di rumah.Â
Beda lagi cerita dari teman menantuku. Dia perempuan aktivis dan suaminya seorang boss besar di kotanya. Menurut cerita beliau saat kami berjumpa kemarin, kehamilannya sangat menyiksa.Â
Beliau harus bedrest karena setiap makanan apapun yang dimasukkan kemulutnya pasti muntah. Karena tidak ada asupan makanan ke dalam perut, beliau beberapa kali opname.
Hanya satu makanan yang bisa masuk ke mulut tanpa rasa mual. Permen davos. Sampai-sampai saat salat pun harua ngemut permen. Katanya gak bisa kalau gak ngemut permen.Â
Dalam salatnya dia meminta ampun atas ketakwajaran ini. Dia percaya pasti Tuhan pun memahami hal ini. Salatnya diterima atau tidak terserah Tuhan saja.Â
Masih menurut cerita beliau ketika hamil ada perasaan tidak suka didekati oleh suaminya. Sehingga tidurnya pun harus pisah ranjang dan lain kamar. Karena beliau tidak tahan dengan aroma tubub suaminya.Â
Perasaan aneh lagi yaitu tidak suka bau makanan. Hanya dengar ada suara tukang bakso lewat di dwpan rumah rasanya mau muntah. Mendengar ada suara sreng di dapur saat orang lain sedang masak mau muntah. Padahal beliau secara logika tidak melihat dan tidak tercium.
Karena jarak kamar dengan dapur juga jauh. Bahkan pintu kamar tertutup rapat. Aneh bukan?Â
Nah, perasaan yang seperti itu wajar atau tidak? Menurut pengakuan beberapa orang yang pernah aku tanyakan, itu wajar dan tidak dibuat-buat. Artinya perasaan itu muncul dengan sendirinya. Tanpa diminta dan direkayasa. Kata orang Jawa itu gawan bayi.Â