Bandung kaget bukan alang kepalang. Â Proyeknya yang nyaris rampung ditinggalkan begitu saja. Â Lebih kaget lagi ketika melihat cahaya fajar yang mulai menyingsing ufuk timur. Padahal ini belum saatnya pagi datang.Â
Kekagetannya berubah menjadi kemarahan yang luar biasa besar. Â Ini pasti ulah Rara Jonggrang untuk menggagalkan pekerjaannya, Â begitu pikirnya.Â
Datanglah Rara Jonggrang ke lokasi proyek candi untuk menagih janjinya. Bandung Bandawasa merasa sudah menyanggupinya. Â Sebagai imbalannya seharusnya Rara Jonggrang bersedia menerima Bandung sebagai suaminya.Â
Rara Jonggrang berpura-pura menerimanya, Â karena dia yakin permintaannya tidak sanggup dilaksanakannnya. Jonggrang dengan suaranya yang lembut sinis meminta Kang Mas Bandung untuk menghitungnya.Â
Beberapa kali dihitung ternyata candi yang sudah selesai digarap baru 999 buah. Â Masih kurang satu. Bandung geram bukan kepalang atas kenyataan ini.Â
Rasa sakitnya tak terkira atas penghiatan Rara Jonggrang. Dengan kalimat saktinya akhirnya Rara Jonggrang dikutuk menjadi batu untuk melengkapi seribu candi yang kurang satu. Begitu sejarah terciptanya komplek seribu candi Prambanan
Rombongan murid dan guru nampak antusias melihat-melihat bangunan candi yang indah sekali. Â Sebagian orang berfikir bagaimana proses membuat candi pada masa itu sehingga menghasilkan mahakarya agung. Â Mungkinkah candi itu dikerjakan oleh makhluk gaib. Â Hanya Tuham yang tahu kepastiaannya.Â