Mohon tunggu...
mohamad bajuri
mohamad bajuri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru bloger

Tenaga pendidik di MTsN 3 Kebumen Jateng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Filosofi Eyang Semar

17 Mei 2022   11:03 Diperbarui: 17 Mei 2022   11:06 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semar, Sami Eling Marang Allah Rosule(mengajak untuk kembali kepada ajaran Tuhan dan Utusannya). 

Orang Jawa menyebut Tuhan dengan Gusti Allah, Gustine, Sang Hyang Sangkaning Dumadi, Sang Hyang Akaryo Jagat, Sang Hyang Wenang, Ingkang Maha Agung. Orang Semenanjung Arab menyebutnya dengan Ilah. Orang Islam menyebutnya dengan Allah. Orang Inggris menyebutnya dengan God. Orang Bali menyebutnya Sang Widi. Orang Jepang menyebut Tuhan dengan sebutan Kamisama. Di lain daerah mungkin lain lagi untuk menyebut Tuhan. 

Sang Pencipta, Tuhan dalam membimbing manusia biasanya tidak turun langsung. Untuk menyelaraskan perilaku manusia agar selaras dengan kehendak Tuhan maka diangkatlah seorang Utusan. Melalui mulut Utusan inilah Tuhan membimbing manusia untuk kembali kepada jalan kebenaran, jalan Tuhan. 

Tuhan mengirimkan Utusan dan Rosul sesuai dengan zamannya. Masing-masing zaman memiliki utusan yang berbeda-beda. Masa berlakunya juga hanya pada zamannya. Pada zaman A diutusnya seorang Rosul X. Maka segala sariat dan hukum hanya berlaku pada umat X pada zaman A. Ketika zaman berganti maka Tuhan mengirimkam Utusan baru lagi dan seterusnya. 

Setiap Utusan memiliki ajaran yang berbeda dengan ajaran Utusan yang sebelumnya. Biasanya Utusan yang baru membenarkan utusan yang lama dengan membawa penyempurnaan pada syariat lama. Ketika Utusan baru  meninggal maka akan segera disusul dengan utusan baru yang berikutnya. Utusan baru ini pun membawa syariat yang berbeda disesuaikan dengan perkembangan pada zamannya. 

Barang siapa perilakunya selaras, sejalur dengan ajaran Utusan, Rosul Tuhan maka manusia akan selamat dalam kehidupannya. Manusia akan mencapai Sukma Sejati, Sukma Jati. Tidak ada harapan lagi dalam dirinya kecuali hanya Tuhan yang manjing. Manunggaling Kawula Gusti. Dirinya lebur dalam Iradat atau kehendak Tuhan. Manusia mengalami fana, maka hanya ada satu yaitu Tuhan saja.

Demikian catatan kecil ini semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun