Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memperbaiki Sendiri atau Panggil Tukang: Antara Manfaat Pribadi atau Kepentingan Sosial

1 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, keuntungan biaya. Bagi mereka yang berkecukupan, membayar jasa tukang untuk melakukan pemerliharaan tentu tidak ada persoalan. Namun, akan berbeda bagi keluarga yang hidup dengan penghasilan pas-pasan dan tidak memiliki cadangan biaya untuk membayar jasa orang lain.

Dengan mengerjakan sendiri, kita bisa menghemat pengeluaran tanpa harus merogoh kocek untuk membayar jasa service. Biaya yang dipergunakan untuk upah tukang dapat diarahkan untuk membiayai kebutuhan lain. Pengeluaran untuk jasa perbaikan mungkin tidak seberapa tetapi pengeluaran kecil itu setidaknya dapat dimanfaatkan untuk membeli susu bayi, popok pengganti, atau mendapatkan buah-buahan sebagai tambahan nutrisi anggota keluarga. Atau bisa juga dimasukkan ke dalam celengan kecil.

Kedua, Menangani sendiri kerusakan fasilitas dan perintilan rumah tangga sebenarnya dapat dijadikan sebagai instrumen menambah pengetahuan dan keterampilan. Kerusakan kecil pada kompor gas, setrika yang tidak menghasilkan panas, sampai hilangnya suara pada laptop atau komputer sebenarnya sangat mungkin diatasi secara mandiri dengan mencari informasi melalui internet.

Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi informasi kita dapat belajar dan memperoleh pengetahuan teknis bagaimana mengatasi masalah fasilitas rumah tangga sehari-hari. Hal ini akan memungkinkan kita dapat meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

Dulu saya pernah mencoba bercocok tanam dengan metode hidroponik. Semua pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan metode pertanian ini saya dapat melalui internet. Saya belajar hidroponik secara digital tentang alat dan bahan yang diperlukan, bagaimana merakit media tanam, melakukan penyemaian, sampai pemupukan secara hidroponik.

Ketiga, memperbaiki sendiri perintilan rumah tangga dapat menjadi medium rekreasi bagi sebagian orang. Ini merupakan aktivitas yang dapat mengurangi kesuntukan akibat rutinitas kerja yang memeras pikiran. Pada gilirannya ini dapat memberikan kontribusi pada kesehatan mental.

Saya dan kita semua, pasti pernah merasakan kepuasan tertentu karena berhasil membuat lampu kamar menyala, mengganti genteng bocor, atau memasang kanvas rem motor tanpa harus ke bengkel. Kepuasan itu dapat dipastikan memberikan kebahagiaan tersendiri.

Keempat, ketika perbaikan atau pekerjaan melibatkan anak-anak, kesempatan itu dapat menjadi ruang yang memungkinkan hubungan yang lebih dekat dengan sesama anggota keluarga. 

Libur hari minggu di awal bulan Desember tahun ini saya memasang sisa paving block yang telah lama terbengkalai di sudut halaman. Dua anak saya ikut membantu dengan penuh antusias meratakan tanah dan mengangkat paving yang akan dipasang. Si bungsu bekerja sambil menyanyikan lagu-lagu lucu yang didengarnya melalui YouTube atau TikTok.

Keterlibatan anak-anak tidak saja mempererat hubungan dalam anggota keluarga tetapi juga dapat menjadi ruang untuk belajar bagi anak-anak, mengeksplorasi aspek-aspek fisik rumah atau pekarangan, sebagai ajang untuk melatih kerja sama dan berbagi tugas.

Menggunakan jasa service

Meminta bantuan tukang tidak selalu buruk. Hal ini terutama karena keterbatasan kemampuan kita untuk melakukan perbaikan. Atau bisa juga karena anggaran untuk upah tukang tidak tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun