Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Brotowali dan Laki-Laki Dewasa

19 September 2024   21:33 Diperbarui: 20 September 2024   09:44 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman brotowali (Tinospora cordifolia). (SHUTTERSTOCK via Kompas) 

Brotowali, di daerah tertentu juga dikenal dengan nama bratawali. Di kampung saya (Lombok) dinamakan kancawali. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki rasa pahit yang menyengat. Rasa pahitnya bisa sampai ke ubun-ubun. 

Mereka yang mereka yang sedang mengkonsumsi tanaman ini bisa dipastikan memperlihatkan ekspresi wajah jelek. Mulut akan mengerucut, mata membeliak, alis mengerut, hingga leher menegang seakan dalam kerongkongannya sedang melintas sebuah truck raksasa dengan muatan yang melebihi kapasitas. Orang yang tidak terbiasa dengan rasa pahit bisa muntah-muntah. Pokoknya wajah tampan dan cantik akan jelek.

Tanaman yang termasuk dalam famili menispermaceae ini mampu bertahan hidup di daerah yang kering dan panas. Kemampuan itu membuat brotowali dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam di lingkungan dengan penyinaran matahari yang penuh.

Brotowali tersebar luas di beberapa negara Asia Tenggara yang meliputi Indonesia Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, ia juga tersebar di wilayah Indo Cina, Semenanjung Malaya, dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, tanaman herbal ini banyak ditemukan di Jawa, Bali, dan Ambon. (sumber lindungihutan.com)

Tanaman Brotowali--nama Latinnya tinospora cordifolia--biasa tumbuh liar di antara semak-semak. Brotowali dapat ditanam dengan menggunakan stek. Tanaman dengan rasa tidak menyenangkan ini juga dapat dikembangbiakkan dengan menanam bijinya. Kebanyakan orang lebih sering menanam dengan menggunakan stek. Sebagian orang menanam brotowali dalam pot atau polybag sebagai tanaman hias di halaman rumah.

Di kampung saya dulu brotowali sering digunakan sebagai tanaman pembatas ladang atau pekarangan. Sekarang brotowali jarang saya temukan.

Tanaman perdu pemanjat ini memiliki batang dengan diameter kecil seukuran jari kelingking. Batangnya berbentuk bulat dan membentuk banyak cabang. Sekujur permukaan batangnya memiliki ciri khas dengan benjol-benjol acak dan rapat. Batang brotowali berwarna hijau dan menyimpan banyak air.

Brotowali memiliki daun tunggal. Bentuknya mirip daun sirih, menyerupai jantung, dan cenderung runcing di bagian ujung. Tepi daun brotowali berbentuk rata dengan bagian pangkal memiliki lekukan. Permukaan daunnya berwarna hijau muda. Jenis tulang daun Brotowali termasuk pertulangan daun menjari. Tangkai daun cenderung menebal pada pangkal dan ujungnya.

Di kampung saya, brotowali digunakan ibu-ibu yang ingin berhenti menyusui balitanya jika dipandang anak-anak itu tidak memerlukan lagi air susu ibu. Caranya dengan mengoleskan cairan brotowali pada payudara. Rasa pahit itu membuat anak-anak akan berhenti menyusui.

Sebagai sebuah cerita lelucon, ada juga ibu-ibu yang ingin berhenti menyusui bapak-bapak dengan tanaman itu. Namun, tidak pernah ada yang berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun