Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyelipkan Literasi dalam Pembelajaran Olahraga

13 September 2024   14:14 Diperbarui: 15 September 2024   21:14 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi mengikuti pelajaran olahraga (Sumber KOMPAS/JUMARTO YULIANUS)

Siswa di tengah lingkaran memiliki dua pilihan, menangkap bola yang dilempar atau menghindar dari lemparan. Jika berhasil menangkap bola, siswa boleh melempar siswa yang membuat lingkaran. Jika siswa dalam lingkaran terkena lemparan, dia akan bergabung ke dalam siswa pelempar. 

Demikian juga sebaliknya. Jika siswa dalam lingkaran berhasil melempar salah satu siswa yang membentuk lingkaran, siswa yang terkena lemparan harus bergabung di tengah lingkaran. 

Penggunaan bola plastik kecil bertujuan untuk menghindari rasa sakit atau mungkin cedera jika terkena lemparan bola yang menggunakan bahan dan struktur yang keras. Kelemahannya hasil lemparan tidak menjangkau jarak maksimal dan bola melayang dengan kecepatan lambat. Akibatnya agak sulit mengenai sasaran.

Namun saya melihat penggunaan bola plastik sebagai sebuah tantangan. Siswa tidak saja harus berkonsentrasi agar lemparannya tepat sasaran tetapi juga mereka harus mengerahkan energi yang lebih maksimal agar bola melayang lebih cepat. Pada saat yang sama, siswa yang menjadi sasaran harus dapat memperhitungkan teknik menghindari lemparan. 

Permainan ini tampak membuat siswa bersemangat. Beberapa siswa pelempar menemukan tekniknya sendiri agar tepat sasaran. Caranya dengan mengayunkan beberapa kali lemparan sebagai tipuan kepada sasarannya. Pada hitungan yang dianggap tepat ayunan tangan pelempar melepaskan bola ke arah sasarannya.

Kegiatan permainan lempar dasar selanjutnya dilakukan dengan praktek yang berbeda. Praktek ini bertujuan untuk melatih cara melempar bola kasti dengan benar. Siswa masih dalam kelompok yang sama. Permainan dilakukan secara berpasangan. 

Alat yang digunakan berupa alat perintang atau pembatas berbentuk kerucut atau cone plastik. Cone itu diletakkan berbaris satu garis lurus dengan jarak sekitar 1 meter. 

Di samping cone terakhir tersedia sebuah wadah berupa pot bunga berukuran kecil untuk menampung bola. Sekitar 2 atau 3 meter dari tempat penampungan bola terdapat 4 kotak kardus berisi petunjuk cara melempar bola. 

Aturan mainnya dua orang siswa berlari secara zig-zag di antara sela-sela cone menuju wadah bola. Siswa yang berlari di depan mengambil bola dan melemparkannya ke arah kotak. Jika bola masuk ke kardus, siswa pertama boleh mengambil kertas berisi petunjuk dan gambar cara melempar bola yang benar. Siswa pertama membaca petunjuk cara melempar bola satu persatu. Siswa kedua memeragakan cara melempar bola sesuai petunjuk yang dibacakan.

Demikian seterusnya dilakukan secara berpasangan. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapatkan kesempatan melakukan permainan tersebut. 

Melatih fokus dan kerja sama 

Pada permainan pertama, siswa yang melempar bola ke arah siswa yang berada di tengah lingkaran bermanfaat untuk melatih fokus siswa saat melakukan aksi lempar bola. Ini dari perspektif siswa yang melempar bola. Dengan bobot bola yang ringan dibutuhkan konsentrasi agar bola tepat mengenai sasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun