Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fufufafa, Argumentum ad Hominem dan Pornografi dalam Platform X

2 September 2024   19:12 Diperbarui: 2 September 2024   21:48 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi platform X yang bertransformasi dari twitter (Sumber freepik.com)

Dalam akunnya, @joandreko juga mengunggah sejumlah tangkapan layar dari akun fufufafa yang melayangkam komentar argumentum ad hominem yang menyerang pribadi Prabowo Subianto ketika menjadi seteru politik Jokowi. 

Apa itu argumentum ad hominem

Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, argumentum ad hominem berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti "tertuju pada orangnya". Istilah ini sering disingkat ad hominem (sesekali diucapkan dengan adhom). Frasa ini dimaknai sebagai sebuah strategi retorikal seseorang untuk menyerang kesalahan tulis, kesalahan istilah, kesalahan pemilihan kata, karakter, motif, atau beberapa atribut dari orang yang membuat argumen. 

Argumentum ad hominem merupakan strategi penyerangan dalam sebuah debat yang lebih tertuju kepada pribadi lawan tinimbang menyerang substansi dari argumen itu sendiri. Berbagai sumber bacaan menyebutkan bahwa strategi ini merupakan kesesatan logika atau cacat logika yang kerap terjadi ketika peserta debat menyerang hal-hal di luar substansi dari tujuan utama sebuah pembahasan. 

Alih-alih beradu argumen, strategi argumentum ad hominem justru menyerang aspek-aspek yang menyangkut atribut kepribadian lawan. Aspek atau sasaran penyerangan itu bisa meliputi gender, jenis kelamin, orientasi seksual, suku, ras, agama, kehidupan keluarga, warna kulit, bentuk mata, dan semacamnya. Penggunaan ad hominem membuat debat atau diskusi menjadi tidak substansial bahkan cenderung berpotensi menjadi perundungan, olok-olokan, penghinaan, caci maki, dan penghujatan.

Dalam konteks unggahan akun kaskus fufufafa, terlihat adanya kesan bahwa yang bersangkutan menggunakan strategi argumentum ad hominem dalam berbagai komentar terhadap seseorang, yaitu, Prabowo Subianto. Tidak saja menyerang pribadi Prabowo sebagai sosok yang dianggap memiliki "masa lalu yang hitam" tetapi beberapa unggahan lain mengarah kepada anak dan keluarganya. Komentar-komentar yang terkesan sentimen itu menunjukkan pernyataan yang menjurus kepada argumentum ad hominem

Unggahan fufufafa itu memang terjadi di masa lalu tetapi jejak digitalnya telah menjadi konsumsi publik. Terlepas dari pemilik akun itu, penggunaan strategi argumentum ad hominem kerap digunakan dalam media sosial untuk meng-counter seseorang. 

Tidak saja di Indonesia, seperti dilansir dari britannica.com, serangan argumentum ad hominem merupakan ciri umum politik modern, khususnya dalam iklan kampanye. Salah satu alasan populer penggunaan argumen ad hominem dalam persaingan politik adalah efektivitasnya. Serangan ad hominem mudah dilontarkan terhadap lawan politik dan diyakini dapat membujuk audiens untuk menolak argumen tanpa perlu menanggapi fakta atau alasan yang mendasarinya. 

Argumentum ad hominem pada dasarnya bertujuan untuk menciutkan kredibilitas lawan sehingga sulit bagi orang yang diserang untuk membalas secara efektif. Lebih jauh lagi, serangan argumentum ad hominem dapat berdampak jangka panjang karena dapat mencoreng reputasi lawan secara keseluruhan, bukan ide kampanye mereka.

Tidak saja dalam dunia politik, dalam keseharian kita juga kerap dihadapkan pada pernyataan-pernyataan yang bersifat ad hominem. Berikut ini merupakan ilustrasi sederhana dalam sebuah percakapan bagaimana argumentum ad hominem itu bekerja mewarnai keseharian kita.

Steve: "Menurutku kita tidak perlu naik taksi untuk makan malam. Jaraknya hanya jalan kaki sebentar dan lingkungan tidak memerlukan polusi tambahan."

Jaime:  "Kamu berkata begitu karena kamu memang pelit!"

Respon Jaime dalam dialog singkat di atas jelas tidak menanggapi argumen Steve. Sebaliknya, Jaime memilih menghina Steve sebagai pribadi yang pelit. Hal ini tidak saja bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada Steve. Pernyataan Jaime juga sebuah kekeliruan karena kebenaran atau kepalsuan argumen yang disampaikan Steve tidak dipengaruhi oleh karakter Steve.

Pornografi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun