Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Peran Pengumpul Barang Bekas dalam Green Jobs

19 Juni 2024   09:46 Diperbarui: 19 Juni 2024   16:53 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama panggilannya unik. “Pantun”, demikian warga menyapanya. Penampilannya terlihat nyentrik. Gaya rambutnya menjiplak penampilan seorang pesohor tanah air, Sule. Kepalanya dicukur tipis di bagian kiri, kanan, dan belakang. Sisi atas sekitar ubun-ubun dibiarkan panjang dan dikuncir. Menurut sebuah sumber gaya rambut seperti itu termasuk model buzz haircut dengan variasi man bun.

Pantun tinggal di kampung seberang jalan. Sehari-hari laki-laki 30 tahunan itu bekerja serabutan setelah pensiun (mungkin sementara) sebagai pekerja migran ke Malaysia. Sekali waktu dia terlihat keliling kampung jualan bawang. Di saat lainnya dia mengambil upah harian buruh tani atau bangunan. 

Belakangan dia tampak serius menekuni pekerjaan sebagai pengumpul barang bekas. Dengan sebuah sepeda motor Pantun menjelajah kampung demi kampung berburu botol dan gelas plastik, panci tak terpakai, besi bekas, kertas, dan kardus. Pantun juga menerima sisa-sisa makanan yang telah dikeringkan. Dia terlihat berkonsentrasi mengumpulkan barang bekas dan berbagai jenis sampah untuk dijual kepada pengepul.

Mulanya Pantun menggunakan sebuah sepeda motor butut untuk keliling mencari barang-barang bekas. Motornya dilengkapi dengan seutas tali yang digunakan untuk mengikat sampah hasil buruannya. Beberapa waktu berlalu dia tampak duduk di belakang setir sebuah mobil lawas untuk mengangkut barang rongsokan yang diperoleh. Pantun tidak lagi menggunakan sepeda motor untuk mengangkut sampahnya.

Rupanya pekerjaan itu cukup memberikan keuntungan. Buktinya Pantun kembali mengganti mobil operasionalnya dengan kendaraan yang kondisinya lebih baik. Tidak saja keuntungan pribadi, pekerjaan yang dilakoni Pantun juga harus diakui memberikan kontribusi terhadap pengurangan sampah.

Sebagaimana diketahui sampah tidak saja menjadi permasalahan di Indonesia tetapi juga merupakan isu global yang tidak kunjung selesai. Kondisi ini bisa semakin mencemaskan mengingat pertumbuhan jumlah sampah yang terus meningkat dan belum dapat dikendalikan. 

Dikutip dari laman Waste 4 Change, menurut laporan World Bank, dunia menghasilkan 2,01 miliar ton sampah padat perkotaan setiap tahunnya. Dan setidaknya ada 33% sampah tidak dikelola dengan baik sehingga merusak lingkungan.

World Bank juga memperkirakan bahwa sampah global akan meningkat sebesar 70% pada 2050 – menjadi 3,40 miliar ton sampah per tahun. Peningkatan ini didorong oleh urbanisasi yang cepat, pertumbuhan populasi, dan pembangunan ekonomi.

Fakta global tentang sampah di atas mendorong pentingnya aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjalani pekerjaan yang ramah lingkungan atau green jobs. Lalu, apakah yang dilakukan Pantun untuk menghidupi diri dan keluarganya merupakan bagian dari green jobs?

Secara harfiah, green jobs berarti pekerjaan hijau.  Beberapa sumber mendefinisikan green jobs sebagai pilihan pekerjaan yang berorientasi ke arah pelestarian lingkungan. Seseorang yang berada dalam lingkungan green jobs sangat menghindari aktivitas-aktivitas yang mengeksploitasi alam yang berpotensi merusak keseimbangan ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun