Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Pedasnya Sate Bulayak dari Lombok

28 Mei 2024   21:02 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:23 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sate bulayak (Sumber Indonesia Raya)

Siapa orang Indonesia yang tidak kenal sate? Hampir seluruh masyarakat Nusantara dari Sabang sampai merauke akrab dengan makanan ini. Bahkan Obama mantan presiden AS dalam sebuah pidatonya beberapa tahun yang lalu mengungkapkan kenangannya bersama sate saat menjalani masa kanak-kanaknya di Indonesia.

Sate merupakan salah satu makanan khas Nusantara. Beberapa sumber menyebutkan bahwa sate secara historis berasal dari Jawa. Kuliner yang umumnya disajikan dengan cara ditusuk ini bahkan telah populer di berbagai negara.

Dikutip dari Wikipedia, asal mula hidangan populer ini tercatat dalam petikan di buku Encyclopaedia of Chinese and Oriental Cookery. Di dalam buku itu tertulis sebagai berikut.

"Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia."

Sate atau satai di Nusantara pada setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Fakta ini disebabkan oleh faktor sumber daya dan budaya, bahkan ditentukan oleh keyakinan agama sekelompok masyarakat. Sebagai ilustrasi, jika Anda jalan-jalan Bali sate babi merupakan makanan yang dapat ditemukan di mana-mana. Hal ini karena dalam Agama Hindu membolehkan untuk mengkonsumsi daging babi.

Berbeda dengan di Lombok yang identik dengan agama Islam, sate babi tidak akan ditemukan kecuali pada beberapa pemukiman dan warung makan umat Hindu.

Keragaman sate di Nusantara akibat faktor sumber daya juga mengakibatkan adanya jenis sate yang beragam dan sangat tergantung pada bahan bakunya. 

Pada umumnya nama sate mengacu kepada bahan dasar sate itu sendiri. Misalnya, sate ayam dengan bahan dasar daging ayam, sate kambing dengan bahan dasar daging kambing, atau sate babi dengan bahan daging babi.

Di Lombok, salah satu sate yang cukup populer dikenal dengan sate bulayak. Sate ini telah menjadi salah satu makanan favorit orang-orang yang berkunjung ke tempat ini.

Sate bulayak sendiri bukan mengacu kepada bahan baku satenya. Lalu apa? Bulayak pada dasarnya makanan sejenis lontong yang dibuat dengan bahan dasar beras. Perbedaannya terletak pada media pembungkusnya. Jika lontong dibungkus dengan daun pisang, bulayak dibungkus dengan daun enau atau daun pohon aren. Perbedaan lainnya ukuran bulayak sedikit lebih panjang daripada lontong. Bulayak dapat identik ketupat versi lain karena keduanya sama-sama dibuat dengan bahan dasar beras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun