Dalam pembukaan, lantunan ayat-ayat Al-Qur'an cukup memukau hadirin. Bacaannya yang fasih dan kemerduan suaranya membuat suasana hening. Semua hadirin seakan larut dalam setiap nada yang dihasilkan Qori'ah, seorang siswa dari sebuah sekolah dasar.
Dalam kesempatan itu ikut hadir Kepala BPMP NTB, Kepala BGP NTB, Kepala Kantor Bahasa NTB, Pejabat Bupati Lombok Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Komite Sekolah dari masing-masing satuan pendidikan.
Seluruh rangkaian tersebut pada dasarnya merupakan unjuk kerja sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak Kabupaten Lombok Timur atas pencapaian dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Sekolah penggerak sebagai pioneer IKM ingin menunjukkan bahwa penerapan kurikulum merdeka mampu melahirkan peserta didik yang kreatif.
Dalam sambutannya pejabat Bupati Lombok Timur menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian yang telah ditunjukkan sekolah penggerak. Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur dan kepala BGP Nusa Tenggara Barat.
Dalam kesempatan itu Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur memberikan penghargaan kepada satuan pendidikan pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan I. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan secara simbolik yang diwakili oleh Ketua Forum Sekolah Penggerak Angkatan I Kabupaten Lombok Timur.
Pentas merupakan rangkaian lain dari Gebyar Sekolah Penggerak Lombok Timur. Usai parade pasukan gendang beleq melanjutkan atraksi musikalnya di hadapan tamu undangan. Sejumlah siswa secara individu dan kelompok menunjukkan kebolehannya di atas teras kantor Bupati Lombok Timur yang telah didesain sebagai panggung pentas.
Sekelompok siswa dengan kostum bela diri mempertontonkan gerakan-gerakan karate. Ada persembahan tari dari anak-anak TK/Paud dengan gerakan lucu dan menggemaskan. Siswa lainnya menunjukkan kemampuan olah vokal, pantomim, dan beberapa aksi lainnya.
Rangkaian lain dari keseluruhan kegiatan tersebut adalah pameran. Berbagai hasil karya siswa dipajang pada 7 stan yang disiapkan. 3 sampai 4 sekolah menggelar hasil karya siswa pada setiap stan. Setiap sekolah memamerkan hasil karya sesuai dengan kondisi sumber daya dan lingkungannya masing-masing.
Pentas seni dan pameran hasil karya tersebut merupakan produk dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari masing-masing sekolah.
Catatan
Dalam konteks Implementasi Kurikulum Merdeka, kegiatan tersebut di atas dapat dipandang sebagai hal yang positif. Melalui ajang semacam itu sekolah dapat saling berbagi praktik, pengalaman, dan ide tentang proses pembelajaran atau aspek lainnya dalam pengelolaan pendidikan. Hal ini akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan tumbuhnya sikap inovasi dalam satuan pendidikan yang terlibat.