Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

1000 Dulang dalam Gebyar Sekolah Penggerak Lombok Timur (Sebuah Refleksi)

27 Mei 2024   20:31 Diperbarui: 28 Mei 2024   16:41 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa dan Walimurid pengusung dulang (Dokumentasi Pribadi)

Dulang secara filosofis menyimbolkan kesejahteraan, rasa syukur, unjuk kebersamaan, dan saling berbagi. Kehadiran dulang menunjukkan suasana guyub, kemesraan sosial, dan kerukunan antar sesama. 

Di sela-sela barisan dulang itu, berbagai aksi atraktif siswa peserta parade ditampilkan. Ada drum band dan tongklek. Tiga siswa dan seorang guru dengan wajah dibalut masker putih, bibir dicat merah, dan celak hitam pada mata menjadi perhatian penonton.

Mereka memainkan seni pantomim sepanjang jalan. Tidak saja karena wajahnya yang jenaka tetapi interaksi bisu dengan penonton dan petugas keamanan sepanjang jalan mengundang senyum dan tawa.

Atraksi menarik lainnya di akhir parade adalah simulasi sorong serah aji krame. Ini merupakan tradisi serah terima pernikahan masyarakat Sasak secara adat. Proses sorong serah aji krame biasanya dilakukan oleh para pemuka adat dari masing-masing mempelai.

Sebuah sumber menyebutkan bahwa ritual sorong serah aji krame merupakan formalisasi pernikahan secara adat. Sorong serah aji krame menjadi puncak dari serangkaian proses pernikahan secara agama (ijab qabul) dan secara hukum negara (pencatatan di KUA).

Dilansir dari laman Pemprov NTB, sorong serah aji krame bertujuan mempublikasikan kepada masyarakat luas bahwa sebuah pasangan pengantin telah mengikuti rangkaian prosesi pernikahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tanpa paksaan. Pernikahan itu murni dilandasi rasa cinta dua individu yang saling membutuhkan.

Ritual adat ini merupakan permakluman kepada masyarakat luas bahwa mereka telah menjadi pasangan suami istri yang sah.

Kegiatan parade dimulai dari Taman Kota Rinjani Selong dan berakhir di kantor Bupati Lombok Timur. Parade tersebut berlangsung meriah. Hal ini ditunjukkan oleh kegembiraan dan semangat peserta, antusias masyarakat, dan dukungan Pemerintah Daerah Lombok Timur.

Kegiatan yang melibatkan ribuan peserta itu juga mengundang perhatian para kreator konten--Youtuber, Tiktoker, dan jurnalis media lokal. Mereka tampak sibuk berburu video dan gambar sebagai bahan konten.

Setelah kegiatan parade, tiga siswa perempuan pembawa acara mulai memandu acara pembukaan. Dengan busana tradisional Sasak, tiga pembawa acara belia itu menjalankan tugasnya dengan bahasa yang berbeda (bahasa Indonesia, inggris, dan Sasak). 

Layaknya pembawa acara profesional ketiga pembawa acara itu terlihat tampil maksimal menjalankan tugasnya. Untuk seumuran mereka, kemampuan berimprovisasi sebagai master of ceremony mungkin belum berkembang. Akan tetapi ketiganya mampu memperlihatkan bahasa tubuh yang positif. Sebagai pembawa acara mereka mampu menunjukkan intonasi, vokal yang jelas, dan tidak terbata-bata. Rupanya tiga perempuan belia itu cukup terlatih melakukan tugas sebagai pembawa acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun