Fenomena tersebut tentu saja bukan salah Ramadhan. Peningkatan permintaan kebutuhan pangan dan sandang merupakan indikator hasrat konsumtif kita yang sulit dikekang.
Kesadaran tentang sampah memang harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Di sudut tempat mencuci piring, istri saya menyediakan sebuah ember kecil tempat menampung sisa makanan. Di dapur juga tersedia sebuah bak sampah untuk menampung segala jenis sampah yang dihasilkan dari aktivitas dapur.
Selama ramadhan volume sampah itu meningkat. Untungnya sisa makanan seperti nasi masih dapat dihabiskan oleh unggas peliharaan tetangga.
Beberapa jenis sampah plastik biasanya dibakar kecuali kemasan botol dan gelas plastik. Tindakan itu mungkin kurang bijak karena sedikit tidak, hasil pembakarannya dapat memproduksi polutan yang menimbulkan pencemaran udara. Untuk sementara hanya itu itu satu-satunya cara yang dapat dilakukan.
Sampah kemasan botol dan gelas plastik biasanya dikumpulkan untuk dijemput pengepul barang bekas dari kampung sebelah.
Lombok Timur, 17 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H