Anjuran Nabi SAW tersebut telah mendorong banyak masjid berlomba-lomba menyediakan makanan dan mengadakan buka bersama dalam bulan Ramadhan. Dikutip dari regional.kontan.co.id, masjid Istiqlal, misalnya, setiap tahun menyelenggarakan buka bersama dan menyediakan makanan gratis. Hal yang sama diselenggarakan Masjid Jakarta Islamic Centre menyediakan 500 sampai 700 porsi makanan gratis untuk bukber di masjid tersebut. (Sumber Kompas)
Di kampung saya bukber biasanya dilakukan saat seseorang berniat untuk melakukan syukuran kecil. Niat buka bersama yang utama biasanya untuk sedekah sambil meminta keberkahan. Pemilik hajatan akan mengundang tetangga menjelang maghrib untuk buka bersama. Sambil menunggu adzan Maghrib, buka bersama didahului dengan doa yang tidak lain bertujuan untuk meminta keberkahan.
Kegiatan tersebut sejalan dengan Sabda Nabi SAW, "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya dua pahala: pahala berpuasa dan pahala memberi makan." (HR Ahmad)
Undangan tersebut juga sebagai perwujudan dari hadits Nabi SAW tentang keberkahan dalam buka bersama. Nabi bersabda, "Berbukalah kalian bersama-sama, maka Allah akan memberikan keberkahan kepada kalian." (HR An-Nasa'i)
Buka bersama dewasa ini telah menjadi tren di berbagai kalangan. Buka bersama menjadi agenda rutin berbagai kelompok, keluarga besar, alumni, teman lama, komunitas perguruan tinggi, sampai para politisi. Tidak jarang pula bukber dilakukan sejumlah perusahaan untuk berbagi dan sebagai ruang promosi.
Bukber tidak lagi sekadar makan bersama. Bukber juga dirangkaikan dengan diskusi, pemberian santunan, atau kegiatan sosial lainnya. Tidak jarang pula bukber dilakukan sejumlah perusahaan untuk berbagi dan sebagai ruang promosi.
Apapun bentuk bukber di atas, secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan sosial kita. Makan bersama saat berbuka puasa setidaknya dapat mempererat tali silaturahmi, mencairkan hubungan yang membeku, membuka komunikasi yang positif, dan kesempatan saling berbagi cerita atau pengalaman.
Bukber dengan banyak orang memang asyik tetapi akan lebih asyik jika buka bersama keluarga. Sejak masih remaja saya tergolong jarang berbuka di luar rumah. Kecuali saat-saat menjadi anak kos. Setelah berkeluarga dan beranak pinak, sejauh ini tidak pernah mengikuti bukber di luar rumah, kecuali udangan tetangga. Apalagi bukber bersama teman lama.
Bukber dengan teman lama sesekali mungkin perlu. Hal ini dapat menjadi kesempatan kepada seseorang untuk berkumpul, bernostalgia, dan mengenang masa lalu bersama teman lama. Pada bagian ini saya setuju. Hanya saja bukber itu sebaiknya dilakukan di rumah.
Jika sudah berkeluarga akan lebih afdol rasanya kalau saling berkunjung untuk melakukan bukber. Anda bisa mengundang teman lama bersama keluarganya untuk ikut bukber di rumah Anda. Hal ini tidak saja meminimalisir anggaran tetapi juga menjalin hubungan yang lebih dekat dengan keluarga teman lama.
Lombok Timur, 14 Maret 2024