Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukber Anjuran Rasulullah SAW, Kebiasaan di Kampung dan Tuntutan Teman Lama

14 Maret 2024   17:41 Diperbarui: 14 Maret 2024   17:43 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buka puasa bersama (SHUTTERSTOCK Via Kompas) 

Ramadhan merupakan momentum yang tidak saja menjadi medium untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Bulan suci ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial seseorang dengan sesama. 

Ada sejumlah kesempatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan sosial dalam bulan Ramadhan. Ritual shalat berjamaah lima waktu dan shalat tarawih bersama merupakan bentuk ibadah yang dapat meningkatkan intensitas perjumpaan dengan tetangga. Tadarrus bersama di masjid atau di surau merupakan cara lain membina interaksi sosial. Kebiasaan jalan pagi bersama-sama para lansia di kampung saya juga menjadi salah satu cara meningkatkan kualitas jalinan kebersamaan antar sesama.

Cara membangun hubungan yang sehat lainnya dalam bulan Ramadhan yaitu dengan buka bersama (bukber). Saya kira kita sepakat bahwa bukber identik dengan makan bersama saat bulan Ramadhan. Berdasarkan sejumlah hadits, makan bersama pada dasarnya telah dianjurkan sejak zaman Rasulullah SAW. 

Hadits berikut ini berhubungan dengan makan bersama:

"Makanlah kalian secara bersama-sama, sesungguhnya keberkahan ada pada makan bersama." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Hadits lainnya:

"Sebaik-baiknya makanan adalah makanan yang dimakan bersama-sama." (HR At-Tirmidzi)

Dua hadits di atas menjelaskan bahwa makan bersama merupakan anjuran Nabi SAW tetapi tidak diwajibkan. Dalam lingkup keluarga makan bersama sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan keakraban, keterbukaan, dan meningkatkan jalinan kasih sayang antar anggota keluarga. 

Dalam lingkup yang lebih luas makan bersama dapat memupuk nilai-nilai solidaritas sosial, rasa empati, saling mernghargai, dan membangun kebersamaan.

Dalam konteks Ramadhan, Rasulullah menganjurkan untuk memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa. Sabda Nabi SAW, "Siapa saja yang memberi makan orang yang berpuasa, maka Allah akan memberikannya minum dari telaga Al-Kausar pada hari kiamat." (HR Ibnu Majah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun