Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Apa yang Perlu Dicapai dalam Ramadhan?

12 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:20 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan (Dok. Shutterstock Via Kompas.com) 

Ramadhan telah tiba. Bulan yang diyakini penuh berkah oleh kaum Muslim. Umat Islam percaya bahwa Ramadhan merupakan bulan istimewa. Keistimewaan itu telah banyak dijelaskan melalui banyak hadist. 

Sabda Nabi salah satunya, "Sekiranya umatku tahu tentang kebaikan dan keutamaan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan agar sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan."

Lapar Ramadhan telah banyak dibahas baik dari sudut pandang kesehatan di samping dari sisi spiritual. Klikdokter.com mencatat sejumlah manfaat puasa bagi kesehatan tubuh, yang meliputi, dapat mengontrol kadar gula darah dan kolesterol, menurunkan berat badan, menurunkan tingkat stress, membentuk pola makan teratur, meningkatkan fokus, dan berbagai manfaat lainnya.

Secara spiritual, puasa merupakan ruang liberasi 'pembebasan'. Puasa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan dapat membebaskan manusia dari jebakan hawa nafsu. Puasa menghindarkan manusia dari sifat-sifat angkuh, riya, tamak, dan bakhil. Puasa memberi ruang kepada hati secara lebih luas dan lebih mendalam untuk membangun hubungan dengan Allah, sesama, dan alam sekitar.

Dengan memperhatikan manfaat puasa Ramadhan di atas, penting bagi kita untuk menentukan target yang mungkin dapat menjadi capaian selama Ramadhan.

1. Meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT

Ibadah kepada Allah merupakan interaksi vertikal antara manusia dengan sang Maha Sempurna. Ibadah merupakan bentuk pengabdian atau penghambaan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (Az-Zariyat:56)

Banyak dari kita umat Islam begitu rajin melakukan ibadah shalat berjamaah ke masjid, puasa senin kamis, atau khatam bacaan al-Qur'an setiap bulan. Namun, ibadah yang kita lakukan kerap tidak memberikan pengaruh secara siginifikan terhadap kualitas hiudp kita sehari-hari. Ibadah itu tidak membuat kita kehilangan sifat sombong, bakhil, dan ujub. Kita lalu memuji diri sendiri dengan prestasi ibadah yang kita lakukan.

Mengapa bisa terjadi? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kualitas ibadah yang kita lakukan perlu diperbaiki. Ibadah shalat, puasa, dan berbagai ibadah veritkal lainnya perlu dilandasi dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah. 

Rupanya perilaku flexing tidak saja menggunakan media kekayaan material tetapi upaya menarik perhatian sesama juga dapat menggunakan simbol-simbol ketaatan kepada Allah SWT. 

Mau shalat subuh dijadikan hiasan di beranda fesbuk. Puasa senin kamis dijadikan status di media sosial. Buat apa? Bukankah ibadah yang bersifat vertikal itu rahasia kita dengan Allah SWT.

Puasa Ramadhan diharapkan dapat memperbaiki kualitas ibadah kita menjadi lebih khusyu, lebih ikhlas, dan semata-mata karena Allah SWT. Puasa Ramdhan dapat dijadikan ruang untuk mengendalikan diri dari sifat-sifat pamer sehingga kualitas ibadah kita dapat memberikan dampak dalam pergaulan sosial kita.

2. Meningkatkan disiplin diri

Puasa bukan sekadar menahan lapar sejak fajar hingga adzan Maghrib berkumandang. Ramadhan mengajarkan umat Islam tentang disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Di atas telah dijelaskan bahwa Ramadhan sangat bermanfaat dalam mengatur pola makan. Saat puasa Ramadhan kita tidak bisa makan kapan saja dan di mana saja sebagaimana di luar Ramadhan.

Makan saat Ramadhan telah memiliki jadwal sendiri yang harus dipatuhi oleh umat Islam. Berbuka saat Maghrib dan makan sahur sangat dianjurkan di penghujung malam atau menjelang fajar.

Bagi kita yang ingin menegakkan disiplin ketat, kita bisa menggunakan jadwal shalat berjamaah sebagai medium meningkatkan keteraturan dan disiplin pribadi. Dengan bertekad menjalankan shalat berjamaah di masjid selama Ramadhan sebenarnya kita telah berupaya membangun disiplin diri dalam melakukan sesuatu.

Disiplin menjalankan shalat lima waktu dapat digunakan menjadi dasar untuk mengembangkan sikap dispilin kepada ranah yang lebih luas. Ramadhan sebagai bulan pembentukan disiplin diri memberikan begitu banya ruang untuk memperbaiki pola hidup kita. 

3. Mengembangkan sikap positif kepada diri sendiri dan sesama

Sikap positif sangat erat kaitannya dengan suasana hati. Ramadhan mengajarkan kita untuk menata hati, baik secara pribadi maupun secara sosial. Secara pribadi, Ramadhan mengajarkan kita selalu bersabar menerima keadaan tetapi tidak pasrah apalagi putus asa. Ini penting agar kita dapat memperlakukan diri dengan baik. 

Banyak orang tidak dapat menerima kenyataan hidup dengan baik membuatnya menjadi depresi, stress, merasa rendah diri, dan mengalami keputusasaan.

Puasa Ramadhan hendaknya dapat meningkatkan hubungan positif dengan tetangga. Shalat tarawih dan tadarrus di masjid tidak saja menjadi momentum membersihkan hati etapi juga menjadi medium membangun hubungan sosial yang lebih berkualitas. Perjumpaan kita di masjid dalam rangka ibadah bersama akan mempererat tali silatrrahim dengan sesama.

Lombok Timur, 12 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun