Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hutan Madani Narmada, Lahan Konservasi dan Sarana Edukasi di Bibir Tebing

28 Februari 2024   08:51 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:12 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hutan Konservasi Madani Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (SS tampilan google earth)

Minggu, 25 Februari 2024, saya meluncur untuk mendampingi siswa yang mengikuti kegiatan perkemahan di Hutan Konservasi Madani Narmada, tepatnya Kampung Madani, Dusun Lebah Suren, Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. 

Kegiatan kemah, diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat, berlangsung 4 hari, 24-28 Februari 2024.

Jalan menuju Hutan Madani

Dari rumah saya, Lombok Timur, saya harus menempuh perjalanan lebih dari 27 km untuk sampai di kawasan Hutan konservasi madani itu. Sedangkan dari Kota Mataram, NTB, perjalanan menuju Hutan Konservasi Madani sekitar 23 km ke arah timur. 

Lokasi Hutan Madani cukup terpencil tetapi akses jalan cukup memadai sehingga dapat dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Suasana pedesaan menuju hutan konservasi itu terasa sejuk karena sepanjang kiri kanan jalan diapit rerimbunan hijau pepohonan.

Pengunjung atau pengendara hanya perlu ekstra hati-hati mengendalikan kendaraannya karena banyak tikungan dan tanjakan. 

Lebatnya pepohonan di sepanjang jalan membuat kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan tidak kelihatan pada sejumlah tikungan. Jadi jangan asal ngebut!

Diperlukan kehati-hatian memacu kendaraan jika menemukan tikungan. Apalagi baru pertama kali melintas di jalan itu.

Ilustrasi Hutan Konservasi Madani Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (SS tampilan google earth)
Ilustrasi Hutan Konservasi Madani Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (SS tampilan google earth)

Jauh sebelumnya, tempat ini merupakan hutan yang rimbun dan menjadi salah satu paru-paru bagi masyarakat setempat.

Dalam perkembangannya sebagian besar tempat itu mengalami perubahan fungsi lahan menjadi lahan pertanian. Pembalakan liar yang begitu massif merupakan penyebab perubahan yang ekstrim. Penebangan kayu yang tidak terkendali mengakibatkan hutan itu menjadi gundul dan tandus.

Kondisi itu membuat Hasanain Juaini, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, tergugah untuk mengembalikan tempat itu dengan melakukan konservasi lahan. 

Hasanain Juaini tidak saja seorang ulama. Dia juga aktivis pendidikan, pegiat lingkungan, hingga pemerhati sosial-budaya.

Saya kerap membaca tulisannya pada media sosial yang mengungkap kegelisahannya tentang kerusakan lingkungan, tentang sampah yang menyebalkan, hingga keberadaan hutan yang makin susut. 

Pada 2013, Hasanain akhirnya melakukan upaya positif itu secara perlahan. Seorang warga yang tinggal di sekitar SuperCamp menyebutkan bahwa Hasanain membeli lahan itu dari warga setempat. Lahan itu dibeli atas nama Pondok Pesantren yang dipimpinnya.

Bersama santri dan masyarakat setempat, Hasanain mulai menanam ribuan pohon baru sebagai pengganti pohon yang telah dibabat. Kepedulian Hasanain terhadap lingkungan yang ditunjukkan melalui aksinya berhasil mengembalikan fungsi lahan. 

Tidak mudah bagi Hasanain untuk mewujudkan impiannya. Dia membutuhkan proses panjang dan kesabaran. Setelah belasan tahun lahan gersang itu secara perlahan mendapati dirinya hijau kembali.

Kondisi Umum

Hutan Konservasi Madani berbentuk memanjang, membentang di sepanjang tebing yang dibatasi sebuah lekukan raksasa bernama lembah Madani. Lahan hutan memanjang mengikuti alur bibir tebing dari utara ke selatan. 

Saya mencoba mengukur lahan hutan itu menggunakan tool pengukur luas melalui aplikasi google earth. Saya mengukurnya berulang kali dengan menebak-nebak batas-batas hutan. Berdasarkan perkiraan kasar hasil pengukuran, luas hutan konservasi itu sekitar 50 sampai 60 hektare. 

Secara keseluruhan Hutan Konservasi Madani terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama, posisinya di sisi paling utara. Bagian ini merupakan area dengan permukaan paling tinggi. Pada bagian ini terdapat sejumlah fasilitas bangunan di antara teduhnya dedaunan. 

Di sisi barat terdapat sebuah mushola sekaligus berfungsi sebagai aula berbagai kegiatan. Bangunan ini menghadap langsung ke arah lembah yang berada di sebelah barat. 

Di pinggir ketinggian itu saya berdiri dan memandang ke arah selatan. Tampak jelas hutan konservasi Madani yang menunjukkan bentangan panjang dari ujung utara sampai selatan. 

Dari tempat ini pula saya dapat menikmati hijaunya lembah, hamparan sawah, dan arus sungai di bawahnya. Pemandangan ke sebelah barat bertumpu pada curamnya tebing yang ada di seberang lembah.

pemandangan Hutan konservasi dari dilihat dari sisi utara (dokpri)
pemandangan Hutan konservasi dari dilihat dari sisi utara (dokpri)

Pada permukaan paling tinggi ini terdapat lapangan yang menghampar seluas lapangan bola. Lapangan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah fasilitas pada bagian ini.

Bagian kedua dari hutan konservasi itu berada di tengah dengan elevasi lebih rendah dari bagian utara. Sisi timur pada bagian tengah itu memiliki permukaan lebih tinggi dan menjadi area paling rimbun. Barisan pohon mahoni yang cukup lebat membuat udara di tempat ini terasa sejuk.

Di antara mahoni itu tersedia sejumlah bangunan gazebo dan tempat duduk dan meja bundar terbuat dari beton. Sebuah sumber menyebutkan bahwa sebagian besar gazebo itu merupakan donasi dari wisatawan asing yang berkunjung ke tempat itu.

Bagian tengah hutan konservasi madani dengan rimbun pohon mahoni (dokpri)
Bagian tengah hutan konservasi madani dengan rimbun pohon mahoni (dokpri)

Bagian ketiga atau terakhir dari Hutan Konservasi Madani itu adalah sisi selatan. Permukaan lahan pada bagian ini paling rendah dan landai. Di tempat ini tersedia sejumlah fasilitas berupa bangunan yang berfungsi sebagai ruang tahfiz. Fasilitas lainnya juga tersedia sejumlah gazebo bagi pengunjung yang berniat duduk santai.

Sarana edukasi dan camping

Hutan Konservasi Madani dikenal juga sebagai Madani Supercamp atau Madani Super Training Camp.

Bukan sekadar wilayah konservasi hutan biasa, Hutan Madani itu juga merupakan pusat pendidikan yang dikelola oleh Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.

Di tempat ini, santri pondok pesantren dapat mengikuti kursus keahlian tertentu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain Narmada, di bawah komando Hasanain, telah merekayasanya menjadi pusat pendidikan dengan tetap menjaga fungsi lahan sebagai ruang konservasi lingkungan.

Madani Supercamp menjadi pusat latihan, dan kursus bagi para santri. Di tempat ini santri mendapatkan kesempatan untuk memilih keahlian yang akan dilatih sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Saya tidak mendapatkan informasi yang detail tentang program pendidikan saat ini di Madani Supercamp.

Beberapa orang menyebutkan di pusat pendidikan ini program super English and Arabic course dan Super Tahfiz Course. Di tempat ini santri menjalani karantina dalam kurun waktu tertentu untuk memperdalam keahlian sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Madani Supercamp juga kerap dijadikan pusat pendidikan dan latihan kepanduan. Salah satu event tahunan yang diselenggarakan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, yaitu Nurul Haramain Scout Camp Competition (NHSCC).

Kegiatan ini merupakan lomba perkemahan anggota pramuka dari berbagai daerah sebagai ajang untuk mengasah kemampuan dan memperkaya wawasan dalam dunia kepanduan. 

Suasana perkemahan Nurul Haramain yaitu Nurul Haramain Scout Camp Competition (NHSCC) 
Suasana perkemahan Nurul Haramain yaitu Nurul Haramain Scout Camp Competition (NHSCC) 

Madani supercamp memang sangat tepat sebagai pusat pendidikan yang berorientasi pada tantangan dan petualangan. Madani Supercamp memungkinkan peserta lebih dekat dengan alam.  

Tidak hanya santri, Madani Supercamp terbuka untuk umum. Setiap orang dapat berkunjung ke tempat ini untuk healing dan melepas kepenatan kerja dan pikiran sehingga tempat ini juga berfungsi sebagai pusat wisata.

Lombok Timur, 28 Februari 2024

Sumber: 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun