Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pesan Lingkungan melalui Pentas Pantomim

15 Desember 2023   09:04 Diperbarui: 21 Desember 2023   19:10 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi pantomim peserta Jambore Pramuka (Sumber: Dokumen pribadi)

Si Buruh sebenarnya ingin istirahat tetapi si Bos terus memaksa. Si Buruh akhirnya mengambil kapaknya dan mulai menebang. Pada saat yang sama si Bos terus meminta si Buruh melakukan penebangan. Karena kesal si Buruh mencoba mencelakai si Bos. Pohon terakhir yang ditebangnya didorong ke arah si Bos. 

Sadar tindakannya keliru si Buruh dengan serta merta segera berlari menuju si Bos untuk memberikan pertolongan. Untung tidak terjadi apa-apa. Si Bos selamat.

Aksi anak-anak itu cukup menghibur. Pertunjukan pantomim tidak semata memiliki pesan menghibur tetapi juga pesan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan sesama dan alam sekitar.

Alur cerita pantomim itu ditandai dengan konflik manusia dengan alam. Tiba-tiba saja kebakaran melanda hutan di sekitarnya. Naluri kecintaan manusia terhadap lingkungan membuat si Bos dan si Buruh segera bertindak dan memadamkan api yang melahap pepohonan di sekitarnya. Tanpa komando dari siapapun keduanya berusaha mencegah kebakaran hutan terus meluas.

Plot cerita diakhiri dengan penyesalan dan kesadaran dua pembalak bahwa tindakan yang mereka lakukan selama ini salah. Penyesalan itu ditandai aksi berpelukan si Bos dan si Buruh. Pelukan itu sekaligus pelukan kasih sayang kepada alam yang telah mereka rusak. 

Mereka menyesali keterlibatan mereka dalam kerusakan itu. Seharusnya mereka menjaga dan melestarikan keberadaan hutan. Melihat sisa-sisa kebakaran itu mereka menunjukkan kesedihan yang mendalam. Mereka seolah merasa menjadi bagian dari penghuni hutan yang kehilangan tempat tinggal akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh ulah manusia.

Seekor kupu-kupu terbang mendekat. Sayapnya mengepak lemah di antara puing-puing pepohonan yang terbakar. Sebagai bagian dari kehidupan hutan, kupu-kupu itu mewakili kesedihan yang mendalam dari semua penghuni hutan. Dia harus menunggu waktu yang lama agar hutan itu dapat berseri kembali. Mereka harus bersabar untuk mendapatkan kembali bunga-bunga mekar seperti sedia kala.

Secara kesluruhan pentas pantomim itu memberikan pesan tentang pelestarian alam kepada penonton. Nasib lingkungan sangat ditentukan oleh manusia. Pesan-pesan impresif melalui media seni tidak jarang lebih simpatik, lebih berkesan, lebih menarik, dan lebih persuasif. Kampanye lingkungan dengan cara yang edukatif perlu diperbanyak sejak dini melalui lembaga pendidikan.

Lombok Timur, 15 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun