Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jambore Pramuka, Berkumpul Mencegah Perundungan

11 Desember 2023   10:35 Diperbarui: 11 Desember 2023   16:01 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pembukaan, kegiatan diwarnai dengan keakraban. Masing-masing regu memperkenalkan diri melalui yel-yel khas mereka. Setiap regu di bawah kendali pemimpinnya memperkenalkan identitas kelompok mereka dengan aksi-aksi yang unik.

Satu hal yang penting adalah penanaman nilai dasa darma Pramuka yang pertama, Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu ada shalat berjamaah setiap kali waktu shalat tiba. 

Anak-anak berbaur dalam shaf, sujud dan ruku' bersama, berdoa di bawah satu imam, dan bersalam-salaman. Shalat berjamaah tidak saja tentang ekspresi keimanan tetapi juga salah satu cara berbaur dalam kebersamaan tanpa sekat dan atribut yang disamdang. 

Saat istirahat mereka tidak ragu untuk memulai percakapan dengan rekan-rekan baru. Di arena jambore mereka saling bercerita dan berbagi pengalamannya. Ini menumbuhkan hubungan yang lebih kuat. Dalam jambore mereka saling menyemangati, memotivasi, dan saling memberikan apresiasi. 

Menumbuhkan Kreativitas

Jambore bukan hanya ajang kumpul-kumpul, makan, bincang-bincang, dan tidur saat kantuk sudah menyerang. Kegiatan ini memberikan kesempatan peserta untuk berkreasi. Salah satunya pentas seni.

Untuk itu panitia menyiapkan panggung sederhana bagi peserta untuk menunjukkan kreativitasnya. Mereka diberikan kebebasan menunjukkan kemampuan dan bakatnya. Tidak ada ketentuan. Mereka bebas berekspresi. Ada tari, puisi, dan pantomim. 

Bagian menarik dari aksi panggung ini adalah tema pantomim dari salah satu sekolah yang membawa pesan tentang dampak kerusakan hutan. Dua siswa memainkan pantomim dengan penuh penghayatan. 

Sebuah lakon bisu yang mempertontonkan ulah manusia yang mengakibatkan kerusakan hutan. Di ujung cerita sepasang kupu-kupu terbang lemah mencari keindahan bunga-bunga hutan di antara puing-puing kebakaran. 

Ini bagian paling menyentuh dari keseluruhan aksi. Kupu-kupu itu mewakili kepedihan penghuni hutan dan tentu saja manusia yang merasa kehilangan bagian penting dari kehidupan semesta.

Bagian akhir dari olah kreativitas dalam jambore tersebut adalah hasta karya dengan pengolahan sampah. Setiap sekolah atau pangkalan menunjukkan kreasinya untuk memanfaatkan bahan-bahan sisa (plastik, kertas, kardus, dan bahan lainnya) untuk menghasilkan karya baru yang bermanfaat. 

Beberapa kegiatan terkait kepramukaan menjadi bagian penting dalam jambore ini. Kegiatan jelajah alam, baris berbaris, dan pionering. Semua itu merupakan kecakapan teknik yang harus dikuasai anggota pramuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun