Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran (Catatan 5)

15 November 2023   10:27 Diperbarui: 22 November 2023   01:25 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran olahraga di luar kelas (Sumber : Dokumen Pribadi)

Pada gerakan nonlokomotor, gerakan hanya melibatkan sebagian anggota tubuh saja, seperti, gerakan kepala, tangan, pinggang, atau kaki. Gerakan ini terdiri dari gerakan gerakan memutar, mengayun, membungkuk, menekuk, dan meliuk. (Muhajir, dkk: 2022)

Pada tahap ini guru memberikan petunjuk beberapa gerakan sambil menghitung. Selanjutnya satu demi satu gerakan pemanasan dilakukan siswa. Pada setiap jenis gerakan, guru meminta siswa secara bergiliran memandu gerakan dengan menghitung.

Beberapa menit berlalu, pembelajaran mulai masuk ke tahap inti atau kegiatan utama. Guru mulai dengan sebuah permainan sederhana. Anak-anak menyanyi dalam sebuah lingkaran besar yang terdiri dari semua siswa. Lagu itu dinyanyikan bersama-sama. Setiap siswa memegang bahu teman di depannya sambil bergerak membuat lompatan kecil dengan satu kaki kiri dan kanan secara bergantian. 

Mari bersama sama hey hey
Buat lingkar lingkaran hey hey
Mari bersama sama hey hey
Buat lingkaran hey hey

"Buat lingkaran lima!" Guru berseru di akhir lagu.

Mendengar perintah itu, siswa bergegas berkumpul membentuk kelompok lingkaran kecil yang terdiri dari 5 orang. Guru mengulang beberapa kali permainan tersebut dengan perintah membentuk kelompok yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda pada setiap permainan.

Permainan ini menjadi sebuah permainan yang menarik karena melatih konsentrasi siswa. Dalam permainan ini siswa harus fokus untuk memastikan jumlah anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok baru sesuai petunjuk.

Di samping melatih fokus, secara tim permainan ini juga melatih kerja sama antar individu dengan cepat untuk menentukan jumlah anggota kelompok. Permainan yang melibatkan bilangan ini juga sekaligus membekali siswa dengan kecakapan numerasi karena setiap kelompok harus terdiri dari sejumlah anggota berdasarkan perintah di akhir lagu.

Secara sosial, siswa juga dilatih untuk menerima siapa saja menjadi bagian dari anggota kelompok. Ini penting karena selalu ada potensi dimana seseorang tidak menerima orang lain menjadi anggota dalam kelompoknya. Sikap tidak menerima kehadiran orang lain dalam sebuah kelompok selalu berpotensi menjangkiti setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa.

Setelah permainan, guru mengajak siswa melakukan gerakan melatih keseimbangan dan otot. Siswa diminta duduk berselonjor dengan tangan disilangkan ke perut dan mengangkat kaki hingga setara dengan kepala. Secara umum titik tumpu utama terletak pada bokong. 

Saya melihat gerakan yang dilakukan semacam "leg raise", sebuah gerakan mengangkat kaki dalam posisi duduk. Gerakan ini bermanfaat mengencangkan, memperkuat otot-otot di perut dan kaki, memperkuat paha belakang, otot betis, dan bokong. Gerakan ini juga membantu meningkatkan fokus dan perhatian. (sumber  timenownews.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun