Salah satu penyebab kurang fokusnya siswa dalam pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang menantang. Kondisi ini membuat siswa cenderung pasif. Padahal pemilihan media pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan minat dan fokus belajar siswa.
Semua pendidik tentu sepakat, bahwa anak-anak usia kelas 1 masih berada pada tahap yang sulit dikendalikan. Mereka masih labil sehingga memerlukan alat bantu yang dapat menarik perhatian mereka lebih mengerucut ke arah materi pelajaran.
Dengan materi bacaan basmalah, guru sebenarnya dapat memilih alternatif alat atau media pembelajaran yang menarik agar dapat memaksimalkan fokus siswa dalam belajar. Guru dapat menggunakan media alternatif berupa gambar tentang sejumlah tindakan atau kegiatan sehari-hari.
Gambar yang disajikan dapat mencerminkan perilaku baik dan perilaku buruk. Perilaku baik, misalnya, memasak, makan, tidur, belajar, dan berbagai tindakan baik lainnya.
Sedangkan perilaku buruk, misalnya, berkelahi, menyontek, merusak lingkungan, mencoret tembok, atau membuang sampah sembarangan.
Dari kedua jenis tindakan tersebut, siswa ditugaskan untuk mengelompokkan tindakan yang pantas dimulai dengan bacaan basmalah dan tindakan yang tidak pantas diawali dengan bacaan yang sama.
Dengan mengamati gambar, guru dapat menugaskan siswa untuk mengelompokkan gambar ke dalam perilaku baik dan perilaku buruk. Ini akan menjadi lebih menantang karena melibatkan proses berfikir.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika lembar kerja dirancang dengan melibatkan tantangan untuk berfikir. Tantangan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan fase perkembangan siswa.
Jika ingin melibatkan keterampilan mewarnai, guru dapat memberikan tugas mewarnai dua jenis gambar tersebut dengan warna yang berbeda. Misalnya, mewarnai kegiatan terpuji dengan warna tertentu.
Sedangkan tindakan buruk dengan warna lainnya. Guru dapat membuat kreasi lain yang dapat menantang siswa berpikir kritis sesuai dengan tahapan atau fase perkembangannya.
Banyak metode, media, dan sumber belajar yang dapat digunakan guru untuk mendukung pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Tentu saja diperlukan upaya pendidik untuk terus belajar cara membelajarkan murid sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.