Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

15 Tahun Kompasiana dan Menjelang 2 Tahun Saya di Sana

22 Oktober 2023   00:45 Diperbarui: 22 Oktober 2023   22:33 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan kedua, ketiga, dan seterusnya, saya tayangkan walaupun tidak setiap hari. Saat draft artikel ini saya tulis (22 Oktober 2023) saya sudah sudah wara wiri di Kompasiana selama 1 tahun, 9 bulan, dan 14 hari. 

Apakah ini sebuah perjalanan panjang? Sangat relatif jika dibandingkan dengan Kompasianer lain. Jika dibandingkan dengan Kompasianer senior yang sudah bergabung sampai belasan tahun tentu perjalanan saya dapat dianggap baru mulai. 

Namun jika disandingkan dengan Kompasianer yang baru berumur sebulan, perjalanan saya tergolong panjang.

Tentu saja bukan masalah berapa lama kita di ruang ini. Hal penting adalah sudah berapa tulisan yang dihasilkan di Kompasiana. Terutama kualitasnya. 

Apa saja yang didapatkan?

"Sudah dapat berapa di Kompasiana?" tanya seorang teman yang kerap mengintip tulisan yang saya bagikan di sebuah WAG. 

Pertanyaan yang diikuti dengan "dapat berapa" dapat dipastikan berarti imbalan uang. Bagi saya dan sebagian besar kompasianer tentu bukan tentang kompensasi semacam ini.

Pertemanan merupakan satu sisi yang paling penting bagi para Kompasianer. Jalinan pertemanan di Kompasiana seperti kehidupan dalam sebuah pemukiman yang dihuni oleh sekumpulan orang yang terdiri dari latar belakang profesi, agama, etnis, suku, sosial budaya, bahkan warna kulit yang sangat beragam. 

Namun satu hal yang membuat Kompasianer merasa sama dan sejajar, sama-sama senang menulis. Hal yang sulit ditemukan di dunia nyata. 

Pertemanan dalam Kompasiana yang paling berharga adalah berbagi pikiran dan pengalaman melalui tulisan. Ini jauh lebih berharga daripada berbagi sesuatu yang bersifat kebendaan. 

Salah satu pengalaman pertemanan paling berkesan adalah ketika salah seorang Kompasianer senior, Pak Tjiptadinata Efendi berkenan berbagi buku tentang perjalanan hidup pribadinya kepada sesama kompasianer. Saya menjadi salah satu penerima buku dari Pak Tjipta.

Selain pertemanan hal penting yang dapat ditemukan di blog kompasiana adalah kekayaan perspektif dalam memandang sebuah isu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun