Umpan balik pada saat yang sama dapat menjadi pemantik peserta didik dalam melakukan refleksi. Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada seseorang tentang kinerja atau tindakan mereka. Ini dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti komentar, saran, atau evaluasi.
Umpan balik digunakan untuk memberikan informasi yang relevan tentang apa yang telah dilakukan dengan baik dan di mana perbaikan diperlukan.
Dalam konteks pembelajaran, umpan balik diberikan oleh guru, sesama peserta didik, atau melalui penilaian, ujian, atau tugas. Umpan balik yang baik adalah yang konstruktif dan membantu peserta didik untuk melakukan refleksi dalam rangka memahami kekuatan dan kelemahan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka di masa depan.
Pemberian umpan balik hendaknya dapat menstimulasi growth mindset dan membangun kesadaran bahwa proses lebih penting daripada hasil.
5. Kondisi yang Lingkungan Belajar yang Mendukung
Pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan fisik dan psikis di sekolah dan di rumah. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman dipercaya dapat meningkatkan kemampuan belajar saat anak merasa aman dan nyaman.
Lingkungan fisik yang memberikan kenyamanan belajar ditandai dengan ruang kelas yang bersih, tertata rapi, pencahayaan ruang yang baik, dan tentu saja reduksi kebisingan yang dapat mengganggu.
Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap motivasi peserta didik untuk belajar dan berkembang. Sebaliknya, lingkungan fisik yang semrawut akan membuat peserta didik tidak optimal dalam mengikuti proses belajar.
Di samping lingkungan fisik yang mendukung, growth mindset juga sangat mungkin terbentuk dengan menciptakan lingkungan psikis yang mendukung kesejahteraan mental. Lingkungan psikis tersebut adalah lingkungan belajar di mana peserta didik merasa aman atau bebas dari rasa takut dan tertekan.
Siswa membutuhkan suasana di mana mereka mampu memandang kegagalan sebagai sebuah noda yang dapat dihapus melalui proses belajar. Oleh karena itu, saat peserta didik menemukan permasalahan dalam pembelajaran, guru harus memastikan bahwa peserta didik mengikuti proses pembelajaran yang bebas dari kekerasan fisik, tidak ada hukuman fisik, tidak ada bentakan.
Suasana Pembelajaran juga harus terberas dari perilaku dan ucapan yang merendahkan peserta didik.