Keterampilan mencari informasi tidak cukup. Agar terhindar dari korban penipuan diperlukan kemampuan berpikir kritis tentang informasi. Dalam lingkungan digital, informasi dapat datang dari berbagai sumber.
Ada sumber yang dapat dipercaya dan ada sumber informasi yang tidak memberikan informasi dengan benar. Untuk memilih informasi yang benar diperlukan kecerdasan digital.
Kecerdasan literasi digital melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi sumber-sumber ini, memeriksa kredibilitas, otoritas, dan reputasi sumber tersebut sebelum mempercayai atau membagikannya. Dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap informasi yang diterima, kemungkinan untuk menjadi korban penipuan dapat dihindari.
Tidak saja tentang sumber tetapi juga tentang informasi itu sendiri. Kecerdasan digital juga berhubungan erat dengan kemampuan untuk menganalisis dan menafsirkan informasi secara kritis.
Kecerdasan digital ditandai dengan kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang bias atau tidak akurat. Termasuk dalam hal ini adalah mengenali opini yang dianggap fakta.
Keterampilan digital yang tidak kalah pentingnya adalah perlindungan privasi dan keamanan: Kecerdasan literasi digital mencakup kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi dan informasi sensitif.
Pengguna harus memahami risiko keamanan digital dan menggunakan alat keamanan yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri saat berinteraksi di dunia digital.
Kecerdasan literasi digital bukan hanya tentang memiliki akses ke teknologi atau kemampuan teknis saja. Lebih penting lagi, itu berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir kritis, dan membuat keputusan yang bijaksana.
Dengan kecerdasan literasi digital yang baik, seseorang dapat memanfaatkan potensi teknologi secara positif dan mengurangi risiko yang terkait dengan dampak negatif penggunaan teknologi digital.
Lombok Timur, 31 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H