Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Improvisasi dalam Pembelajaran

26 Juli 2023   00:09 Diperbarui: 1 Agustus 2023   18:39 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi pembelajaran (Sumber dokpri)
ilustrasi pembelajaran (Sumber dokpri)

Selanjutnya saya minta siswa membentuk kelompok. Setelah terbentuk setiap kelompok ditugaskan mengumpulkan kerikil di halaman sekolah dengan jumlah 100-250 biji. Tidak sulit menemukan kerikil di halaman sekolah yang belum disemen atau dipasangi paving. Sekitar 5-10 menit anak sudah masuk membawa kerikil ke dalam kelas.

Tahap selanjutnya masing-masing kelompok diarahkan memilih tiga deretan keramik secara horizontal. Tiga deretan keramik berbentuk segi empat itu berfungsi sebagai nilai tempat satuan, puluhan, dan ratusan. Siswa diberikan kebebasan menentukan titik yang nyaman untuk memilih deretan keramik yang diperlukan.

Setelah itu saya meminta salah seorang siswa untuk menuliskan sebuah bilangan yang memiliki nilai ratusan di papan tulis. Berdasarkan bilangan itu secara berkelompok siswa ditugaskan menghitung himpunan batu yang terdiri dari 10 biji batu setiap himpunan. Ini bertujuan untuk memudahkan menghitung batu. Menentukan nilai 100 pada tempat ratusan cukup dengan menempatkan 10 himpunan batu, 200 batu dengan menempatkan 20 himpunan batu, dan seterusnya. Demikian juga pada keramik tempat puluhan.

Batu itu kemudian diletakkan pada nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. Dengan memperhitungkan nilai pada ratusan, puluhan, dan satuan siswa dengan cepat dapat menempatkan batu-batu tersebut. Dengan cepat pula anak-anak mengetahui nilai bilangan setiap kumpulan himpunan batu dalam keramik.

Untuk menentukan nilai tempat bilangan ribuan, teknik penggunaan kerikil berbeda. Setiap kerikil mewakili nilai bilangan sesuai letaknya pada nilai tempat. Misalnya, jika sebuah kerikil diletakkan pada tempat ribuan, nilai setiap kerikil sama dengan 1.000. Jika diletakkan pada tempat ratusan nilai per kerikil sama dengan 100, dan seterusnya.

Saya tidak akan menjelaskan bagaimana akhir proses pembelajaran yang diikuti siswa. namun, saya hendak menyampaikan bahwa apa yang saya lakukan di atas merupakan sebuah bentuk improvisasi guru dalam proses pembelajaran. Kemampuan improvisasi adalah salah satu keterampilan yang sangat penting bagi seorang guru dalam pembelajaran. 

Kemampuan improvisasi menjadi penting bukan hanya karena tetiba saja guru mengajar secara mendadak melainkan adanya situasi kelas bersifat dinamis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa guru harus memiliki kemampuan improvisasi.

Improvisasi merupakan sebuah istilah yang kerap digunakan dalam dunia seni. Dikutip dari Wikipedia, improvisasi dimaknai sebagai proses penggubahan lagu, sajak atau nyanyian, seni peran dan sebagainya tanpa persiapan atau dengan serta-merta.

Istilah itu kemudian diadopsi dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan, pembelajaran. Jika kembali kepada salah satu makna dalam KBBI. improvisasi adalah pembuatan (penyediaan) sesuatu berdasarkan bahan yang ada (seadanya).

Improvisasi dalam pembelajaran pada dasarnya sebuah kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menyikapi situasi pelaksanaan pembelajaran yang mengalami perubahan secara mendadak. Salah satunya, ketika memasuki ruang kelas tanpa persiapan mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun