Hari ketiga "Bimtek Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Sasak Kabupaten Lombok Timur", yang dilaksanakan tanggal 20 sampai 22 juli 2023, saya harus berdiri di hadapan sekumpulan kepala sekolah dan guru se-kecamatan dengan sedikit nervous. Sehari sebelumnya, tetiba saja panitia mendapuk saya untuk berbagi informasi tentang tentang pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Topik ini merupakan bagian dari materi bimtek yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Terara.
Pada dasarnya saya sedikit ragu untuk menyebarkan pemahaman saya. Namun karena merasa tertantang saya memberanikan diri untuk berdiri di hadapan sekitar 100 orang peserta yang berasal dari 49 sekolah dasar. Dengan sedikit pengetahuan yang saya peroleh dari pelatihan mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), saya berusaha mempersiapkan diri semalam suntuk sambil mendesign slide presentasi.
Melalui artikel ini pula perkenankan saya juga menarasikan sekelumit pemahaman saya tentang Kurikulum Satuan Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) atau Kurikulum Merdeka. Topik ini sebenarnya terdiri dari 6 modul tetapi artikel ini hanya menjelaskan modul 1 yang berjudul "Makna Kurikulum dalam Pendidikan".
Apa itu Kurikulum?
Kurikulum kerap diandaikan sebagai seperangkat rencana dan pedoman yang digunakan dalam proses pendidikan untuk merancang dan menyusun tujuan, isi, metode, dan evaluasi pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menentukan apa yang harus diajarkan, bagaimana itu diajarkan, dan bagaimana kemajuan siswa diukur.
Rumusan pengertian kurikulum bisa beragam. Salah satu rumusan menyebutkan bahwa kurikulum merupakan seluruh pengalaman belajar peserta didik. Pada saat yang sama kurikulum merupakan sesuatu yang kompleks dan multidimensi. Kurikulum menyangkut kemampuan yang harus dicapai siswa sebagai bagian dari perencanaan. Kurikulum juga menyangkut proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik dan guru, sumber belajar, media, strategi/metode yang digunakan,dan evaluasi, dan sebagainya.
Sifatnya yang kompleks dan multidimensi membuat kurikulum dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar. Kurikulum dengan demikian bukan sekadar sebuah pedoman tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang memberikan pengalaman belajar peserta didik yang berawal dari titik perencanaan dan pelaksanaan sampai peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang memberikan dampak terhadap perubahan kemampuan secara kognitif, kemampuan sikap, dan keterampilan tertentu.
Kurikulum disusun dengan melibatkan tim penyusun yang terdiri dari pendidik, administrator, dan pakar di bidang pendidikan. Mereka mengacu pada standar pendidikan yang berlaku dan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta perkembangan dalam pendidikan.
Fungsi utama dari kurikulum adalah untuk menyediakan arah dan kerangka kerja yang jelas bagi pendidikan. Ini membantu memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Kurikulum juga berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran dan mengajar dengan efektif.
Perlu dicatat bahwa kurikulum dapat berbeda antara satu negara dengan negara lainnya dan antara institusi pendidikan yang berbeda. Kurikulum dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu sebagai respons terhadap perkembangan dalam pendidikan dan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum itu sendiri terdiri dari beberapa komponen. Sama dengan pengertian, gagasan tentang komponen kurikulum juga beragam. Dikutip dari Modul 1 Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran (Universitas Terbuka), komponen kurikulum dipetakan menjadi, komponen tujuan, komponen isi/materi, komponen media (sarana dan prasarana) , dan komponen strategi pembelajaran