Kehadiran dua batang cabai di halaman rumah itu cukup bermanfaat untuk keperluan masak sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan cabai, istri saya tidak selalu harus menunggu tukang sayur atau bergegas ke warung.
Ini hanya salah satu contoh bahwa bercocok-tanam sayur-sayuran di halaman rumah dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Pemanfaatan lahan kosong di halaman rumah dapat membantu ketersediaan pangan pada lingkup rumah tangga. Bahkan bisa berbagi kepada tetangga. Mungkin hal ini terdengar sederhana. Namun, harus diakui dua batang cabai itu sedikit banyak memberikan manfaat pangan.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, di samping sandang dan papan.
Pangan adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi (dimakan dan diminum). Pangan, istilah lain dari makanan, berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air. ((UU No.18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 1).
Pangan bisa berupa produk yang sudah diolah dan tidak diolah. Produk pangan yang sudah diolah, misalnya, nasi, sayur atau daging yang sudah dimasak, penganan, dan berbagai jenis makanan lainnya.
Pangan yang dapat dikonsumsi tanpa perlu diolah kerap disebut dengan istilah pangan segar. Buah-buahan merupakan pangan segar yang langsung dapat dikonsumsi. Namun pangan segar juga menjadi bahan baku pangan olahan.
Sebagai kebutuhan dasar, ketersediaan pangan dalam sebuah keluarga menjadi sesuatu yang mutlak. Pangan harus tersedia, paling tidak, untuk bertahan hidup dari hari ke hari terlepas dari komposisi gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Hal ini membuat keluarga harus memiliki ketahanan pangan yang cukup.
Dalam UU No. UU No. 18/2012, ketahanan pangan diartikan sebagai,
"kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".
Memang benar bahwa ketahanan pangan sebuah negeri merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun apakah pemerintah memberikan secara gratis kepada setiap keluarga? Tentu tidak.