Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pagelaran Seni di Sekolahku, Hiburan bagi Kaum Kusam

25 Juni 2023   22:01 Diperbarui: 26 Juni 2023   11:43 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi berpose setelah kegiatan pentas (Sumber gambar Dokumen Pribadi)

Dengan naungan selembar terpal hijau, sebuah lapak dadakan berdiri di sudut gerbang sekolah malam itu. Tampak lapak tersebut dirancang supaya dapat dibongkar pasang sehingga dapat dipindahkan ke mana-mana. Di bawah naungan terpal itu, sebuah meja diletakkan untuk menggelar dagangan.

Ada lampu LED yang tidak terlalu benderang menjuntai di bawah terpal. Cahayanya menyebar di sekitar lapak. Keredupan cahaya itu sudah cukup untuk mengenali barang dagangan yang digelar pada lapak tersebut. Di atas meja lapak terdapat beberapa jenis gorengan berbahan ubi, pisang, dan tahu isi. 

Sebuah termos berdekatan dengan toples gula dan kopi juga tampak di salah satu sisi meja lapak. Tiga empat sisir pisang kepok terlihat ditempatkan di kolong meja yang dilengkapi dengan rak. 

Di belakang meja lapak, seorang ibu berbadan tambun tampak melayani pembeli. Sehari sebelumnya ibu itu minta izin ke sekolah untuk membuka lapak begitu tahu akan ada kegiatan pagelaran seni di sekolah. Dengan satu catatan dia sanggup menjaga kebersihan sekolah pun mengizinkan. 

Selama ini dia berjualan dari satu keramaian hiburan ke keramaian hiburan lainnya. Di mana ada keramaian malam di situ dia membuka lapaknya. Begitulah dia bertahan hidup membantu suaminya menghidupi keluarganya.

Malam Minggu, 24 Juni 2023, SD Negeri 1 Embung Kandong, tempat saya bertugas, mengadakan pagelaran seni kecil-kecilan. Setiap kelas menampilkan aksi panggung meliputi, tari, menyanyi, puisi, pantomim, sampai teater. Kegiatan itu dilakukan secara terbuka di halaman sekolah.

Ada kegembiraan pada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu. Mereka begitu bersemangat untuk mengambil peran baik sebagai pengisi panggung maupun sebagai penonton. 

Tidak saja siswa, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah pun antusias menghadiri pagelaran untuk menikmati tontonan gratis. Halaman sekolah pun cukup ramai dengan kehadiran orang tua siswa dan masyarakat sekitar untuk menyaksikan aksi anak-anak di atas panggung. Sejumlah siswa dan pengunjung lain yang membawa smartphone tidak lupa mengabadikan aksi panggung bocah-bocah polos itu.

Dimulai dengan aksi pembuka yang menampilkan tari dari wilayah paling timur Indonesia, Papua. Pembawa acara menyebutkan tari itu dengan label Spirit of Papua. 

Hentakan musik pengiring tarian dengan tempo cepat berimbang dengan gerak tari jingkrak-jingkrak. SIni menjadi salah satu ciri khas tarian Papua yang berpusat pada hentakan kaki dengan antusiasme yang membutuhkan energi yang besar. Beberapa tarian lain ditampilkan secara berkelompok. Siswa dari masing-masing kelas menunjukkan kebolehannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun