Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pagelaran Seni di Sekolahku, Hiburan bagi Kaum Kusam

25 Juni 2023   22:01 Diperbarui: 26 Juni 2023   11:43 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi berpose setelah kegiatan pentas (Sumber gambar Dokumen Pribadi)

Pertunjukan utama dari pagelaran itu berupa penampilan grup teater. Pemainnya melibatkan siswa, guru, dan beberapa pegiat teater. Kelompok pegiat teater itu sengaja bergabung alam kegiatan itu sebagai upaya kolaborasi sekolah dengan dunia seniman. 

Pegiat teater itu merupakan mahasiswa yang tergabung dalam sebuah sanggar teater cukup dikenal di beberapa kampus di NTB. Namanya Teater Putih. 

Fokus mereka tidak hanya teater tetapi semua jenis seni panggung. Mereka yang tergabung dalam sanggar itu berasal dari mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di NTB. Mereka merupakan anak-anak muda memiliki minat dan komitmen yang cukup serius dalam seni pentas.

Teater dengan judul Kapten Malin itu dimainkan dengan menyisipkan dialog dan aksi jenaka. Kombinasi bahasa Indonesia dan daerah dalam dialog itu membuat pertunjukan lebih hidup dan interaktif. Sepanjang pertunjukan penonton disuguhi permainan teater yang cukup menghibur sampai akhir aksi panggung.

Pagelaran itu tidak saja memberikan kegembiraan kepada siswa, tetapi juga kesempatan bagi mereka berekspresi. Tarian, nyanyian, pembacaan puisi, pantomim, dan aksi teater yang ditunjukkan siswa hanyalah pertunjukan seni dengan aksi sederhana. Namun, setidaknya siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan minat dan bakat seninya sejak dini.

  • Membentuk ikatan emosional masyarakat dengan sekolah

Harus diakui bahwa kerapkali hubungan antara sekolah dan masyarakat sekitar mengalami kesenjangan. Kepala sekolah dan guru sibuk dengan urusan internal sekolah. Pada saat yang sama, masyarakat sekitar sekolah juga sibuk dengan urusan masing-masing sehingga hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah tidak terjalin dengan baik. 

Sejauh ini bentuk interaksi sekolah dan masyarakat hanya terjadi dalam kegiatan rapat, diskusi, atau pertemuan formal dan kaku. Hal ini membuat kurang terbangunnya ikatan emosional sekolah dan masyarakat sekitar. Akibatnya, ketika kepala sekolah atau guru mengalami mutasi atau pindah ke sekolah lain, hubungannya dengan masyarakat sekitar juga akan berakhir. Keduanya akan saling melupakan.

Untuk membangun ikatan emosional yang kuat diperlukan jalinan hubungan yang cair dan penuh kegembiraan. Pagelaran seni yang membaurkan warga sekolah dan masyarakat sekitar diharapkan dapat membangun hubungan kekeluargaan, mempererat rasa kebersamaan, dan menghilangkan kesenjangan kedua belah pihak. 

  • Menghibur Kaum Kusam

Masyarakat di sekitar sekolah merupakan kelompok kaum kusam (meminjam istilah Iwan Fals). Mereka sebagian besar merupakan masyarakat kecil yang hidup sebagai petani dengan lahan sempit, buruh tani, buruh bangunan, atau pedagang kecil. 

Sebagai kaum kusam, mereka merupakan kelompok masyarakat yang lebih banyak bekerja daripada berlibur. Mereka bukan karyawan, pegawai, atau kelompok pekerja yang memiliki jatah istirahat masuk kantor. Mereka tidak mengenal liburan akhir pekan atau cuti tahunan untuk sekedar pelesir melepaskan penat dari aktivitas kerja yang membosankan.

Sebagai manusia mereka juga memiliki rasa suntuk dengan rutinitas harian mereka. Mereka memerlukan waktu untuk menyegarkan pikiran dan perasaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun