Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hafeeza, Bocah Introvert Berwajah Pucat

22 Juni 2023   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:38 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak berkpribadian introvert yang tengah menyendiri (Sumber gambar; freepik.com)

"Bagi orang-orang introvert, menyendiri dengan pikiran-pikirannya, sama restoratifnya dengan tidur atau sama bergizinya dengan makan" (Jonathan Rauch dalam Sutrisno:2020)

Hafeeza Muhammad adalah siswa kelas 3 di sekolah dasar tempat saya mengajar. Dia berasal dari keluarga utuh, tinggal bersama ibu dan ayahnya. Sang Ayah merupakan satu dari banyak penduduk setempat yang pernah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Negeri Upin Ipin.

Hafeeza sekaligus menjadi salah seorang dari banyak siswa di sekolah saya yang dibesarkan tanpa didampingi oleh sosok ayah dalam masa tertentu. Sang ayah sempat beberapa tahun harus terbang menembus batas negara untuk bekerja demi memperbaiki kehidupan keluarganya. Sekarang ayahnya telah kembali dan berkumpul lagi secara utuh sebagaimana sebuah keluarga.

Banyak di antara siswa di sekolah saya yang ditinggalkan ayahnya sebagai pekerja migran saat masih dalam kandungan dan baru dapat mengenal sosok seorang ayah setelah mereka tumbuh menjadi anak-anak usia sekolah.

Hafeeza, bocah 9 tahun, tumbuh dengan wajah terlihat selalu pucat. Dia tampak seperti anak-anak yang selalu kelelahan. Tatapan matanya yang layu seolah selalu diserang kantuk.

Sejak masuk di kelas satu Hafeeza dikenal guru-guru sebagai pribadi penyendiri, pendiam, dan pemalu. Hafeeza juga cenderung sensitif, emosional, dan cepat menangis. 

Bocah laki-laki itu salah satu dari banyak anak yang tertutup. Dalam kesehariannya di sekolah Hafeeza lebih banyak mengisolasi diri dari anak-anak lainnya. Saat teman-temannya bercanda, tertawa, dan saling bercerita, Hafeeza memilih termangu sendiri. Ketika anak-anak mengejar bola plastik dan bersorak histeris setelah menjebol gawang lawan, mata layu bocah laki-laki itu hanya menatap dengan pandangan datar, tanpa luapan perasaan apapun.

Jika dilihat perilaku kesehariannya, si Wajah Pucat Hafeeza memiliki ciri-ciri yang mencerminkan kepribadian introvert, sebuah kepribadian yang perilakunya menunjukkan kecenderungan untuk lebih fokus pada diri sendiri dan sering menghindar untuk melakukan interaksi sosial. Para introvert, secara umum, memiliki sedikit hubungan dengan orang lain.

Introvert pertama kali dipopulerkan oleh Carl Jung, seorang psikolog Swiss, yang hidup dalam periode akhir abad 19 sampai pertengahan abad 20 (1875-1961). Carl Jung, yang juga dikenal sebagai seorang filsuf, mempertentangkan kepribadian introvert dengan ekstrovert.

Ekstrovert di ujung yang berlawanan memiliki kepribadian yang suka bergaul, frekuensi interaksi relatif tinggi dalam kehidupan sosial.

Para ahli sepakat bahwa pribadi Introvert bukanlah sebuah kelemahan. Kepribadian ini--dimiliki oleh sekitar 40% populasi manusia--merupakan sebuah kepribadian yang dipengaruhi oleh kombinasi sifat bawaan dan pola pengasuhan. Bahkan sumber lainnya menyebutkan bahwa introvert sampai menyentuh angka 50% penduduk bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun