Pemandangan di sini lebih lega. Menatap ke depan ada gugusan gunung dan laut yang membiru. Dari ketinggian terlihat pemukiman penduduk Kabupaten Lombok Utara.
Banyak pelintas yang berhenti di titik-titik tertentu untuk sekedar berfoto ria atawa selfie.
Tebing jalan ini kerap mengalami longsor. Namun selalu dengan sigap diatasi oleh pemerintah.
Saya sendiri termasuk jarang melintas di tempat ini. Terakhir saya berkunjung ke Lombok Utara ketika gempa meluluhlantakkan daerah ini tahun 2018 yang lalu. Masih lekat dalam ingatan saya bagaimana gempa itu menghancurkan rumah-rumah penduduk, longsor tebing di beberapa tempat, jembatan yang putus, sampai aspal jalanan membongkah. Sepanjang jalan pula terlihat wajah-wajah memilukan karena kehilangan tempat tinggal sehingga harus tidur di tenda-tenda darurat.
Perjalanan sampai di pusat kota Kecamatan Pemenang, wilayah paling barat Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan ini juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Barat.
Memasuki wilayah Pemenang, sebagian besar bangunan merupakan rumah tahan gempa. Rumah itu dibangun dalam ukuran kecil dan tembok yang rendah. Jenis rumah ini terlihat di sepanjang perjalanan menuju tujuan.
Keluar dari Pemenang, mobil yang saya tumpangi melintasi wilayah Kecamatan Gondang, Tanjung, dan terakhir Kayangan. Perjalanan melelahkan itu secara keseluruhan melintasi pesisir dan hamparan sawah.
Saya tiba di tujuan sekitar pukul sembilan waktu setempat. Secara umum jalan menuju Lombok Utara relatif bagus. Kecuali memasuki desa tujuan. Sudah menjadi pemandangan biasa bahwa jalan desa tidak semulus jalan utama penghubung antar kecamatan atau antar kabupaten.