Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tiktoker Bima, Sikap Anti Kritik dan Keampuhan Media Sosial

20 April 2023   00:38 Diperbarui: 20 April 2023   08:28 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://newsmaker.tribunnews.com/2023/04/17/sosok-gubernur-lampung-yang-hina-orangtua-bima-yudho-tak-bisa-didik-anak-punya-kekayaan-fantastis

Beberapa hari terakhir jagad media sosial ramai dengan kritik seorang TikToker terhadap kondisi daerah provinsi Lampung yang tidak banyak mengalami perubahan. 

TikToker Bima itu melontarkan kritiknya mengenai kondisi infrastruktur jalan yang mengalami banyak kerusakan, proyek Kota Baru yang mangkrak, ketimpangan dunia pendidikan, tata kelola birokrasi yang buruk, dan ketidakmampuan pemerintah daerah dalam mengontrol harga komoditas pertanian padahal sektor ini menjadi salah satu sektor andalan pemerintah daerah setempat.

Kritik mahasiswa, dengan nama lengkap Bima Yudho Saputro, yang sedang menempuh kuliah di Australia itu ternyata disertai buntut. Akibat kontennya yang mengkritik kondisi Provinsi Lampung, Bima dilaporkan dengan tuduhan menyebarkan hoax. 

Lebih dari itu, beberapa sumber menyebutkan bahwa orangtuanya mendapatkan intimidasi dari pihak yang merasa tersindir. 

Dalam perkembangannya, dilansir dari Tribunnews.com, laporan tersebut kemudian dianulir pihak kepolisian karena tidak menunjukkan adanya tindakan pidana dalam unggahan Bima. 

Aksi Bima, pada saat yang sama, mendapat apresiasi dari banyak pihak. Dukungan terhadap Bima mengalir deras menghanyutkan segala pembelaan terhadap pemerintah daerah setempat. Hal ini terbukti dari sejumlah video parodi yang diunggah warganet tentang kondisi jalan yang rusak.

Salah satu video pendek yang diunggah akun tiktok Lian Nando mengisahkan seorang pemudik meminta sebuah travel mengantarnya mudik ke Lampung. Namun travel tersebut menolak karena membayangkan mobilnya akan bermasalah jika menempuh jalanan di Lampung yang dalam bayangannya rusak parah.

Satunya lagi sebuah video TikTok stand up komedi yang diunggah akun @kak_onyot. Akun ini mempresentasikan secara satire bahwa prosedur paling akurat tentang perbaikan jalan melalui beberapa tahap, yaitu, memviralkan, melaporkan orang yang memviralkan. 

Selanjutnya orangtua yang memviralkan harus dipanggil dan diancam sampai pemerintah pusat turun ke lokasi. Tahapan akhirnya barulah jalan segera diperbaiki.

Dilansir dari detiknews, dukungan itu tidak saja dari netizen, sejumlah tokoh politik senayan sampai Mahfud MD juga memberikan pembelaan dan dukungan terhadap Bima. 

Bahkan pengacara kondang Hotman juga siap pasang badan untuk mendampingi kasus Bima. Anak muda berambut jambul itu juga mendapat apresisasi dari sejumlah selebriti seperti komika Kiky Saputri, Bintang Emon, serta Chef Arnold.

Sumber: https://newsmaker.tribunnews.com/2023/04/17/sosok-gubernur-lampung-yang-hina-orangtua-bima-yudho-tak-bisa-didik-anak-punya-kekayaan-fantastis
Sumber: https://newsmaker.tribunnews.com/2023/04/17/sosok-gubernur-lampung-yang-hina-orangtua-bima-yudho-tak-bisa-didik-anak-punya-kekayaan-fantastis

Pentingnya Kritik

Dilansir dari Wikipedia, kritik berasal dari bahasa Yunani kritikos yang berarti "dapat didiskusikan". Kata kritikos diambil dari kata krenein yang berarti memisahkan, mengamati, menimbang, dan membandingkan. 

Secara terminologi, kritik dapat dimaknai sebagai proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kritik, dengan demikian, berarti sebuah proses penilaian atas kekurangan dan kelebihan sesuatu. 

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, kritik sangat diperlukan dalam rangka mengontrol pelaksanaan kebijakan pemerintah. Kritik yang disampaikan oleh warga memungkinkan pelaksanaan sebuah kebijakan dapat berjalan sesuai harapan. 

Ini berarti bahwa masyarakat bukan saja objek pembangunan tetapi juga sebagai subyek yang memiliki hak sekaligus kewajiban berpartisipasi di dalamnya. Salah satu bentuk partisipasi itu adalah melakukan kontrol dengan memberikan kritik.

Konstitusi sendiri memberikan jaminan bahwa setiap orang atau warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya. Kritik merupakan salah satu cara warga negara dalam menjalankan hak berpendapatnya.

Dalam buku "Saya Benci Kritik!", Listiani menyebutkan bahwa tidak ada profesi, pekerjaan, atau jabatan yang bisa lepas dari kritik. Kritik membuat seseorang atau sebuah institusi berkembang. Adanya kritik membuat seseorang dapat memahami kekurangan dan kelebihannya.

Pada kenyataanya tidak semua orang dapat menerima kritik. Sudah menjadi sifat dasar manusia bahwa ada kecenderungan ingin dinilai sempurna oleh orang lain. 

Saat mendapatkan kritik kita akan selalu mencari cara untuk menutupi kekeliruan kita. Bahkan tidak jarang kita merasa harus merinci satu demi satu kesalahan orang lain untuk mengalihkan perhatian para pengkritik. Dengan begitu, kita dapat menghindar dari kesalahan yang kita perbuat.

Keampuhan Media Sosial

Teknologi digital saat ini, khususnya media sosial, memungkinkan setiap orang dapat menyampaikan pendapat atau kritik secara terbuka. 

Melihat kasus Bima, dampak kritik melalui platform media sosial sangat luar biasa. Kehadiran media sosial tidak semata-mata berfungsi sebagai media komunikasi antar individu. 

Di balik kasus Bima, instrumen media sosial ternyata menjadi jalur yang cukup ampuh untuk menyampaikan pendapat dalam rangka membela kepentingan umum. Paling tidak disebabkan oleh dua hal. 

Pertama, kritik itu lebih cepat sampai kepada sasaran. Hal ini akan mempercepat respon atau tanggapan yang bersangkutan.

Kedua, kritik tentang kepentingan publik yang disampaikan melalui media sosial akan lebih cepat mendapatkan dukungan dari netizen. Netizen akan hadir bagai sekumpulan lebah yang marah karena ada yang mengganggu sarangnya. Netizen menjadi semacam kekuatan yang mampu menghasilkan timbal balik yang diharapkan. 

Sebagaimana dilansir dari Suara.com, efek kritik Bima membuat beberapa ruas jalan di Lampung segera diaspal. Pada saat yang sama, kritik Bima juga membuat KPK mencurigai adanya korupsi di daerah tersebut sebagaimana dilansir dari surabaya.tribunnews.com.

Pesan penting dari kasus Bima bahwa media sosial dapat menjadi ruang yang cukup efektif bagi setiap orang untuk menyampaikan uneg-unegnya tentang kebijakan pemerintah. 

Satu hal yang patut dicatat adalah kritik harus disertai dengan fakta atau data yang akurat. Hal ini penting agar tidak menjadi bumerang dan tidak terjerat dalam jebakan undang-undang ITE. 

Lombok Timur, 20 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun