Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bugarnya Para Pekerja Berat saat Puasa Ramadhan

7 April 2023   03:22 Diperbarui: 7 April 2023   03:31 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama Ramadhan, setiap pagi saat menuju ke sekolah, beberapa puluh meter sebelum sampai gerbang sekolah tampak beberapa orang sedang bekerja memperbaiki saluran air yang mengalir menuju sawah mereka. Di antara mereka itu terlihat seorang pekerja yang sudah cukup tua. 

Di tengah hamparan sawah tempat mereka bekerja juga terlihat warga yang tengah menyiangi tanaman padinya dari rumput dan tanaman gulma yang mengganggu. Mereka bekerja sejak pagi.

Mereka bekerja seperti biasa di luar Ramadhan. Puasa bukan halangan. Mereka hanya berfikir bahwa pada saat berlapar-lapar mereka harus bekerja menguras energi tanpa asupan makanan dan minuman sejak subuh hingga adzan maghrib berkumandang.

Satu bagian yang kerap luput dari perhatian kita adalah kemampuan mereka bekerja seharian saat melakukan ibadah puasa. Ini hal yang luar biasa. Dalam kondisi puasa mereka tetap memiliki semangat kerja yang menyala. Pemandangan seperti ini tidak saja di tempat itu tetapi juga di berbagai tempat lainnya.

Banyak petunjuk atau tips yang ditawarkan agar tetap bugar sepanjang hari, mulai dari mengkonsumsi makanan tertentu, istirahat yang cukup, sampai olahraga kecil agar tetap segar. Para ahli kesehatan dengan detail menjelaskan bagaimana kita memilih menu makanan yang sehat dan suplemen yang tepat agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dalam kondisi bugar.

Rupanya tips di atas tidak berlaku bagi para pekerja buruh dan para petani. Saya tidak yakin mereka memiliki tips bagaimana menjaga vitalitas saat puasa. Mereka tidak mengantongi daftar menu makanan yang harus dikonsumsi saat berbuka atau sahur untuk melaksanakan ibadah puasa sambil menguras energi untuk bekerja. 

Seperti hari-hari lain mereka makan sebagaimana rutinitas makan di luar puasa. Hal yang tidak dapat dilakukan oleh sebagian orang. Saya sendiri tidak yakin dapat melakukan ibadah puasa sambil bekerja menguras energi dan mengucurkan keringat. Tidak kuat.

Terlepas dari pola makan dan aktivitas yang ditawarkan untuk menjaga kebugaran, bekerja berat saat puasa sangat tergantung kepada kebiasaan. Seorang yang tampak memiliki fisik sehat dan bugar belum tentu dapat bekerja sebagaimana aktivitas yang dilakukan pekerja dan para petani tersebut di atas.

Menjaga makanan dan mengatur aktivitas saat puasa tentu bukan hal yang tidak penting. Namun apa yang kita pandang penting ternyata tidak terlalu dibutuhkan oleh para buruh dan petani. 

Ibadah berlapar-lapar ini tidak saja membutuhkan kekuatan fisik tetapi juga semangat untuk melaksanakannya. Ibadah puasa memerlukan ketahanan mental sehingga dalam kondisi paling berat ibadah puasa tetap dilaksanakan. Inilah yang tidak dimiliki sebagian orang.

Ibadah puasa memang berbeda dengan ibadah lainnya. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki yang membuat seseorang wajib melaksanakan puasa. Syarat-syarat itu telah diatur ketentuannya secara hukum Islam. 

Secara umum, syarat seseorang wajib berpuasa, yaitu, beragama Islam, baligh, berakal atau tidak sedang dalam gangguan jiwa, sehat secara jasmani, mampu melaksanakannya (tidak sakit atau sudah renta), tidak sedang haid atau nifas bagi perempuan, tidak sedang musafir atau sedang dalam melakukan perjalanan jauh.

Merujuk kepada syarat-syarat di atas tidak semua orang Islam wajib berpuasa. Namun, beberapa kelompok di antara mereka harus menggantinya atau melakukan qadha di luar bulan Ramadhan, misalnya, perempuan yang haid atau sedang nifas. Ada juga yang harus menggantinya dengan membayar fidyah.

Bagaimana dengan para pekerja? Ada perbedaan pendapat tentang kelompok ini. Sebagian membolehkan tidak berpuasa dan sebagian lagi mewajibkan. 

Terlepas dari perbedaan pendapat di atas, fakta yang menarik adalah kemampuan para pekerja berat (para buruh dan petani) yang mampu melakukan ibadah puasa sekaligus menjalankan aktivitasnya.

Puasa sejatinya membentuk kita menjadi pribadi yang kuat secara fisik dan mental. Kekuatan inilah yang membuat seseorang dapat melaksanakannya secara maksimal.

Lombok Timur, 07 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun