Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menanti Maghrib di Bendungan Pandan Duri

26 Maret 2023   21:00 Diperbarui: 26 Maret 2023   21:46 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan Pintu Air Bendungan Pandan Duri (Dokpri)

Maghrib merupakan saat yang ditunggu-tunggu umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Maghrib adalah Layla bagi Majnun. Adzannya adalah keindahan surgawi bagi orang-orang yang berpuasa. Maghrib adalah genangan air bagi para musafir yang dahaga di tengah bentang alam nan tandus.

Menunggu maghrib saat berpuasa merupakan hal yang membutuhkan kesabaran. Diperlukan cara-cara tertentu untuk menanggalkan rasa suntuk saat menunggu adzan tiba. Harus ada semacam pengalih perhatian dalam menanti datangnya saat berbuka puasa.

Banyak alternatif kegiatan yang dapat dilakukan untuk menunggu maghrib. Salah satunya jalan-jalan. Inilah yang saya lakukan di hari kedua Ramadhan. Saya melakukannya ke sebuah fasilitas irigasi yang cukup penting di Lombok Timur, Bendungan Panda Duri. Jantung pertanian itu terletak tidak jauh dari rumah saya, sekitar 1,5 km.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Bendungan Pandan Duri demikian sebuah tulisan raksasa berwarna merah dan putih dengan logo Dinas Pekerjaan Umum dipajang di sisi timur pintu air bendungan. 

Bendungan Pandan Duri merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan lokasi menunggu makhluk bernama Maghrib. Kenampakan alam buatan kebanggaan Pemerintah dan masyarakat Lombok Timur itu telah lama menjadi pusat nongkrong anak-anak muda, santai bersama keluarga, atau tempat relaksasi bagi masyarakat sekitarnya. Tidak saja pada bulan Ramadhan tetapi juga pada hari tertentu di luar Ramadhan.

Lokasi Bendungan Pandan Duri terhampar di dua wilayah kecamatan, yaitu, Terara dan Sakra. Jika Anda berkenan berkunjung ke bendungan tersebut, Anda dapat menjangkaunya dari kota Mataram dengan berkendara sejauh sekitar 46 km ke Lombok Timur. Dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam, Anda akan tiba di bendungan tersebut dalam durasi sekitar 1 jam. Sedangkan dari  Bandara International Lombok, lokasi bendungan berjarak sekitar 36 km.

Pembangunan Bendungan Pandan Duri dimulai tahun 2011 dan rampung tahun 2014. Bendungan yang dibangun di pemerintahan era SBY sebagai presiden dan M. Zainul Majdi sebagai Gubernur NTB itu menelan anggaran Rp513 miliar. 

Bendungan Pandan Duri berbentuk memanjang dari selatan ke utara. Berdasarkan data dari BWS Nusa Tenggara I, bendungan yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Palung, Desa Suangi, Kecamatan Sakra, itu memiliki genangan seluas 315.7 Ha. Telaga raksasa ini mampu menampung sekitar 27 juta m3 air. Dengan fungsi utama sebagai sarana irigasi, bendungan ini dapat menjangkau layanan pengairan dengan lahan seluas 5168 Ha.

Bangunan Pintu Air Bendungan Pandan Duri (Dokpri)
Bangunan Pintu Air Bendungan Pandan Duri (Dokpri)

Lahan penerima faedahnya mencakup dua sampai tiga kecamatan di Lombok Timur bagian selatan, Sakra Timur, Keruak, dan Jerowaru. Kehadiran bendungan Pandan Duri telah mengubah geliat aktivitas pertanian di Lombok bagian Selatan terutama di kecamatan yang disebutkan di atas.

Tidak saja sebagai sarana irigasi, dikutip dari SUARANTB.com, bendungan ini juga dijadikan pusat pengembangan pembangkit listrik micro hydro dan menjadi sumber air bersih setelah melalui proses untuk masyarakat di wilayah Lombok Timur bagian selatan. Sebagai sumber air bersih diperkirakan 4 ribu kepala keluarga menerima manfaatnya.

Manfaat lain bendungan Pandan Duri adalah usaha perikanan darat. Di bendungan ini masyarakat setempat membangun keramba untuk memelihara ikan. Setiap hari bendungan ini juga menjadi pusat aktivitas para pemburu ikan. Mereka datang dengan joran, jaring atau nganco (jaring kecil). 

Perahu-perahu pun bermunculan di sekitar bendungan. Alat transportasi itu memberikan layanan jasa bagi para pemancing. Di antara mereka ada yang memang menjadikannya sebagai penghasilan tambahan tetapi ada juga yang sekadar sebagai hobi.

Dokpri
Dokpri

Perahu itu juga melayani pengunjung yang ingin berselancar di bendungan. Pengunjung tidak cukup hanya melihat pemandangan dari pinggir bendungan. Sebagian mereka juga ingin merasakan pengalaman keliling bendungan menggunakan perahu.

Bendungan Pandan Duri ini tidak hanya sebagai sarana irigasi. Bendungan ini memiliki keindahan alam cukup mencengangkan. Di sepanjang sisi barat bendungan terlihat pemukiman penduduk. Memandang permukaan bendungan, ada bukit-bukit kecil yang menonjol di permukaan air. 

Berdiri di sekitar pintu air bendungan dan menatap genangannya, pengunjung akan di suguhi gradasi warna biru yang menawan; birunya langit, biru pepohonan, dan biru air bendungan. Nun jauh di utara permukaan air seakan dibatasi kaki gunung Rinjani. Ini salah satu sisi yang mempesona pengunjung. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tampak warna perak melukis langit senja atau warna yang sama memahat lengkung langit di ufuk timur ketika matahari pagi mulai menunjukkan dirinya. Sunset dan sunrise merupakan bagian dari daya tarik keindahan bendungan.

Jalanan di sisi bendungan yang lengang kerap dijadikan tempat olahraga bersepeda. Pengunjung yang suka bersepeda dapat menjajal jalanan di sekitar bendungan. 

Kondisi jalan cukup memadai. Semuanya sudah menggunakan hotmix. Hanya saja beberapa bagian sudah mulai rusak. Mungkin karena pengerjaannya yang kurang bagus. Sebagian sudah tergerus air hujan dan mengalami kerusakan akibat dilintasi truk atau dam yang membawa material bangunan.

Kondisi bendungan cukup rindang di sisi utara dan timur bendungan. Pohon kemiri dan pohon lain yang sudah tumbuh besar menjadikan bendungan lebih sejuk dan nyaman. 

Pepohonan itu merupakan proyek Kementerian PUPR melalui Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Ini bertujuan untuk menciptakan dan menjaga keseimbangan siklus hidrologi pada daerah aliran sungai. Pada akhirnya keandalan sumber air tetap terkendali secara kualitas maupun kuantitas.

Banyak pihak berharap Bendungan Pandan Duri dapat dijadikan destinasi wisata yang dikelola secara profesional. Saya sendiri termasuk awam dengan dunia pariwisata tetapi saya yakin harapan itu dapat terwujud jika ditangani oleh orang-orang yang berani berspekulasi dan dapat melihat peluang.

Lombok Timur, 26 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun